Part 30✓

4.8K 214 2
                                    

Hari ini di SMA Pijar Alam akan ada tanding basket antar kelas.
Tribun tempat penonton pun sudah penuh, dipenuhi oleh kebanyakan perempuan. Karena mereka ingin melihat Most Wanted SMA Pijar Alam, siapa lagi kalau bukan seorang Nathan Azrenato Pratama.

"Eta jele, ihh awewe garenit bangat. Laina ngabantuan jaker pensi, malah nonton anu kos kitu (Itu liat, Ihh cewek-cewek genit banget. Bukannya ngebantuin buat pensi, malah nonton yang kayak gitu)" cibir seorang lelaki berkacamata yang sedang sibuk menghias panggung yang sudah didirikan.

"Sabodo amat ah," jawab seorang temannya.

Sepuluh menit lagi acara tanding basket akan dimulai, Pertama yang akan tanding kelas XII ips2 dan XII ips1.

"Nathan ko belum dateng?" Tanya Rezvan, kini mereka bertiga tengah mengganti pakaian.

"Mungkin masih di jalan," jawab Arya sambil memakai sepatunya.

Radit sebenarnya agak heran, mengapa jam segini Nathan belum datang? Semalam juga Nathan tak mengabarinya sama sekali apalagi pagi ini. Radit sudah beberapa kali menguhubungi Nathan namun tak ada jawaban sama Sekali.

Yang membuat Radit lebih heran lagi, David dan Azelia juga tak nampak batang hidungnya.

Padahal David sebagai ketua Osis punya tanggung jawab untuk acara ini.

Lamunan Radit buyar ketika seseorang datang dan menyuruh mereka untuk segera ke lapangan.

"Anjir banyak banget ceweknya!" Rezvan takjub melihat tribun yang dipenuhi oleh siswi-siswi.

"Pada bego ya ceweknya, yang cowok mah pada sibuk ngurus pensi. Lah coba liat yang ceweknya, kayak cacing kepanasan," kata Arya sambil terkekeh.

"Nathan Ke mana?" Tanya seorang Guru olahraga pada Radit.

"Gak tau nih Pak, padahal sebentar lagi tanding akan dimulai." Radit dibuat cemas oleh Nathan.

Radit melihat sosok Alisha dan teman-temannya. Segera Radit menghampiri gadis itu.

"Alisha."

Alisha yang tengah ngobrol dengan teman-temannya pun menolehkan kepalanya ke arah Radit.

"Ada apa Dit?" Tanya Alisha.

"Liat Nathan gak?"

Alisha mengerutkan keningnya, "Lho enggak."

"Duh Nathan ke mana si?" Gumam Radit namun masih bisa didengar oleh Alisha.

Dan Alisha mulai merasakan rasa cemas dan Khawatir.

"Tanding udah mulai, cepet lo kelapangan," kata Kara pada Radit. Radit pun segera berlari menuju lapangan.

"Gue cari Nathan dulu." Alisha berlari, ia tak peduli dengan panggilan teman-temannya. Alisha mencoba mencari Nathan ke seluruh sekolah, siapa tahu ia bisa menemukan cowok itu. Kepalanya mulai sakit di karenakan ia terus berlari, tapi Alisha tak peduli, ia terus mencari Nathan sampai ketemu.

                              🌻🌻🌻🌻

Azelia menatap sendu seseorang yang kini tengah terbaring lemah di atas brankar rumah sakit, kepala yang diperban serta masker oksigen yang menutupi sebagian wajah. Membuat Azelia ingin menangis rasanya.

"Udah, dia nggak bakal kenapa-napa kok," kata seseorang menenangkan Azelia.

Azelia pun bangkit berdiri, menatap nyalang orang tersebut, "Ini tuh gara-gara kamu! Coba kalo kamu gak ikut ke klub malam itu. Pasti Ka Nathan gak akan kayak gini!" Bentak Azelia. Azelia tak peduli jika saat ini ia berada di rumah sakit harus membuat keributan gara-gara cowok di depannya Ini.

Best Day Ever (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang