Malam ini Nathan dan keluarganya tengah berkumpul di ruang tamu.
Mereka sedang asyik menonton tv.Nathan menyibukan dirinya dengan bermain Mobile Legend di ponselnya, Sambil tiduran di atas paha Mamahnya.
"Nat!" Panggil Irfan, Irfan sedari tadi risih melihat anaknya itu manja sekali pada ibunya. Kan Irfan cemburu.
"Hmm." Nathan hanya berdeham tanpa melirik ke arah Papahnya.
"Kamu manja banget sih sama mamah kamu!"
Nathan menghentikan aksi main Gamenya karena Game Over, kemudian ia melihat ke arah papahnya dengan tatapan datar, "Kenapa?"
"Manja-manjaan sana sama Alisha, Kalo mamah tuh bagian papah!"
"Halah sama anak sendiri aja cemburu!" Cibir Nathan.
Dira hanya tersenyum memperhatikan anak serta suaminya itu, Jarang-jarang mereka berkumpul seperti ini.
"Papah jarang lho dimanja sama mamah," celetuk Irfan.
"Ya udah, nanti manja-manjaannya di kasur aja," celetuk Nathan enteng.
Dira segera menjitak kepala Nathan, "Kamu yah ngomongnya!".
"Mah!" Panggil Nathan.
"Hmm."
"Kalo kemoterapi itu biasanya yang punya penyakit apa sih?" Aneh memang mengapa Nathan tiba-tiba menanyakan hal itu.
Dira nampak mengerutkan alisnya, "Kemoterapi? Biasanya sih yang punya Penyakit kanker gitu."
"Kenapa emangnya Nat kamu nanya kayak gitu?" Tanya Irfan.
"Gak." Kanker? Masa iya Alisha punya penyakit kanker? Nathan masih saja memikirkan hal itu, Seakan-akan tak ada hal lain yang bisa ia pikirkan selain itu.
"Rafael mana?" Tanya Irfan, Irfan dari tadi tak melihat jagoan kecilnya. Karena habis pulang kerja ia langsung rebahan di soffa.
"Udah tidur."
"Nat. Nanti kamu mau kuliah di mana?" Tanya Irfan.
"Ngomongin kuliah, sekolah aja belum lulus," jawab Nathan.
"Lho memangnya kamu belum ulangan?" Tanya Dira.
"Nanti Mah habis pensi baru ulangan."
Nathan masih tetap nyaman di posisinya, rasanya nyaman tidur di paha Mamah sambil dielus-elus rambut gondrongnya.
Nathan tak peduli dengan papahnya yang sedari tadi mengisyaratkan Nathan agar Nathan pindah dari posisinya.
"Mah, papah kenapa sih? Ayan?" Nathan sengaja menanyakan itu pada Dira agar papahnya malu.
"Hah, emangnya papah kamu kenapa?" Tanya Dira sambil melirik Irfan.
"Sembarangan kamu bilang papah sendiri ayan!" Irfan melempari Nathan dengan kacang yang saat ini ada di pangkuannya.
"Azelia apa kabar Nat?" Tanya Dira, Dira memang sudah mengenal Azelia sejak lama, dari semenjak Nathan pacaran sama Adelia. Azelia sering diajak ke rumah. Namun, Semenjak kepergian Adelia, Azelia tak lagi datang ke sini.
"Baik," jawab Nathan datar.
"Mamah udah lama gak ketemu dia, mamah kangen sama Azelia."
"Nanti Nathan ajak kapan-kapan ke sini."
Rasa bosan mulai menghinggapi diri Nathan, bosan dari tadi hanya menonton tv saja.
"Mah, Nathan ke kamar dulu ya," kata Nathan lalu bangkit berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Day Ever (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : @arakim_design 15+ Ada arus deras yang terus menarik kaki Nathan. Membuat Nathan semakin lama semakin tenggelam. Tubuhnya dibiarkan terkulai dan tak berdaya. Tidak memiliki keinginan untuk berenang kembali ke permukaan. Sampai akhirnya, a...