Alisha yang saat itu tengah berjalan sendirian di koridor. Seketika menghentikan langkah kakinya saat dirasa ada seseorang yang memanggilnya, Alisha berbalik badan melihat seorang cowok dengan gaya badboynya tengah berlari ke arahnya.
"Lho Nathan kamu sekolah?" Tanya Alisha.
Nathan tak menjawab pertanyaan Alisha, ia malah memandang wajah Alisha yang entah mengapa terlihat begitu cantik hari ini atau mungkin karena Alisha memakai kupluk maroon itu.
"Ditanya lho Nat." Alisha mencolek lengan kekar Nathan.
Tiba-tiba saja Nathan merangkul bahu Alisha, kedua remaja tersebut melanjutkan langkah untuk menuju ke gerbang.
"Pulang sama siapa?" Tanya Nathan tanpa melihat ke arah Alisha yang berjalan di sampingnya.
"Di jemput Fajar," jawab Alisha.
"Bilang, gak usah jemput," kata Nathan datar.
"Kenapa?" Tanya Alisha.
"Lo hari ini pulang sama gue," jawab Nathan merangkul kembali bahu Alisha.
Nathan melihat jam hitam yang melingkar di lengan kekarnya. Jam masih menunjukan pukul 15:00, jam lima nanti Nathan harus segera ke rumah Arya untuk ikut acara pengajian, sebelum ke rumah Arya, Nathan ingin mengajak gadisnya ini jalan-jalan terlebih dahulu. Itung-itung refresing, melupakan segala masalah waktu lalu.
Nathan membunyikan klakson mobilnya kala melihat Mang Sandi yang berdiri di dekat pos. Kemudian mobil Nathan melaju meninggalkan sekolah.
🌻🌻🌻🌻
Masih ada beberapa jam lagi sampai acara dimulai, namun rumah megah milik Arya sudah ramai oleh remaja-remaja yang sudah ganteng dengan setelah baju koko yang melekat di tubuh kekar mereka, sarung serta kopiah menambah ketampanan remaja-remaja tersebut.
Walaupun di antara mereka ada yang masih bonyok-bonyok di bagian wajahnya atau perban-perban berwarna putih yang menutupi luka di tubuh mereka. Mereka tetap dengan setianya datang ke acara seperti ini.
Tikar lebar sudah digelar di ruang tamu. Soffa-soffa disisihkan terlebih dahulu untuk memperluas ruangan.
Di rumah Arya tidak hanya ada remaja-remaja saja. Namun mamahnya Nathan, Radit serta Rezvan pun ikut datang ke acara untuk membantu mamahnya Arya membuat kue.
"Tante Dira, si El ngompol Tan!" Teriak Rezvan.
Dira yang saat itu tengah menggoreng donat segera meninggalkan pekerjaannya. Ia menghampiri Rezvan dan Radit yang saat itu memang tengah menjaga anaknya.
"Aduh maaf ya Van, gantiin dulu celananya. Tante lagi masak. Intung-itung belajar kan ya?" Kata Dira. Sebelum mendapat jawaban dari Rezvan. Dira sudah melenggang pergi kembali ke dapur.
"Gue mana bisa gantiin celana bayi, kadang ganti celana sendiri aja suka kebalik," kata Rezvan sambil melepas kopiah yang bertengger di kepalanya.
"Ya elah cuma tinggal gantiin doang, cepet bukain celana si El," kata Radit.
Rezvan menurut saja, ia membuka celana yang dikenakan bocah kecil tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Day Ever (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : @arakim_design 15+ Ada arus deras yang terus menarik kaki Nathan. Membuat Nathan semakin lama semakin tenggelam. Tubuhnya dibiarkan terkulai dan tak berdaya. Tidak memiliki keinginan untuk berenang kembali ke permukaan. Sampai akhirnya, a...