Tepat pukul 10 malam, Radit dan Nathan baru saja sampai di Jakarta.
Saat ini mereka tengah menunggu sopir pribadi Radit untuk menjemput mereka dan membawa mereka pulang.
Keadaan Nathan sekarang juga sudah membaik.Nathan dan Radit saat ini tengah duduk di sebuah kursi yang ada di bandara. Nathan sibuk dengan ponselnya sementara Radit tengah sibuk dengan orang-orang yang berlalu lalang di bandara walaupun sudah malam begini.
Sebenarnya, di ponselnya pun Nathan tidak melakukan apa-apa. Ia hanya membuka galeri dan melihat-lihat foto seorang gadis yang ia simpan begitu banyak di ponselnya, bahkan, foto dirinya sendiri di ponselnya saja tak ada malah foto orang lain yang diperbanyak di galerinya.
Nathan tersenyum ketika melihat foto kekasihnya yang ia ambil diam-diam saat tengah menaiki sebuah wahana di Dufan. Foto yang Nathan ambil ketika hubungan mereka belum lama mereka jalin. Di foto tersebut Alisha terlihat bahagia karena menaiki wahana yang paling dia sukai.
Nathan sudah tak sabar untuk melihat gadis itu kembali, ingin rasanya jika sudah berhadapan dengan Alisha nanti, Nathan ingin langsung memeluk gadis itu dengan eratnya tanpa mau ia lepaskan.Tiba-tiba saja keasyikan Nathan diganggu. Oleh sebuah panggilan yang masuk ke ponselnya, Nathan dapat melihat nama Arya yang tertera di layar ponselnya. Segera Nathan menekan ikon untuk menjawab panggilan itu.
"Hallo."
Radit yang berada di samping Nathan pun seketika langsung menoleh, dan melihat sahabatnya itu tengah berbicara dengan seseorang lewat telefon.
"Hallo Nat."
Nathan dapat mendengar suara Arya yang begitu lirih. Arya menangis?
"Lo kenapa?!"
Diam sejenak
"Azelia, Shila sama Sania di culik Nat. Gue gak tau harus gimana, lo cepet balik Nat!"
Nathan memutuskan sambungan telefon, kemudian ia menatap Radit yang juga tengah menatapnya.
"Lo kenapa bro?" Tanya Radit.
"Cepet balik, keadaan lagi gak baik-baik aja." Nathan bangkit berdiri kemudian ia menggeret kopernya untuk segera meninggalkan tempat itu. Radit yang masih dilanda kebingungan pun hanya bisa mengikuti Nathan dengan banyaknya pertanyaan di kepalanya.
"Kenapa si Nat?" Tanya Radit sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan langkah cepat Nathan.
"Shila, Sania sama Azel diculik."
Radit pun membulatkan matanya mendengar pernyataan barusan dari Nathan.
"Lo gak usah nanya dulu, yang penting sekarang kita cepet pulang." Langkah Nathan sudah berhenti. Begitu pun dengan Radit. Sampai akhirnya sopir yang akan menjemput mereka pun datang.
Sopir pribadi Radit pun turun dan membantu Nathan dan Radit memasukan barang-barang mereka ke dalam bagasi. Setelah semuanya selesai, mobil pun melaju meninggalkan bandara.
🌻🌻🌻🌻
Rumah megah milik Arya sudah ramai oleh berpuluh-puluh motor yang berjejer rapih di garasi megah di rumah Arya. Ada juga beberapa mobil yang ikut berjejer rapih bersama deretan banyaknya motor.
Di ruang tamu, sudah banyaknya puluhan remaja yang tengah berkumpul sambil mendiskusikan masalah yang terjadi saat ini.
"Opay gak ikut?" Tanya Arya kepada Bandi yang tengah memakan kacang.
"Opay ada urusan, makanya dia gak ikut. Tapi nanti dia usaha buat bantu cari ko," jawab Bayu dan Arya hanya mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Day Ever (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : @arakim_design 15+ Ada arus deras yang terus menarik kaki Nathan. Membuat Nathan semakin lama semakin tenggelam. Tubuhnya dibiarkan terkulai dan tak berdaya. Tidak memiliki keinginan untuk berenang kembali ke permukaan. Sampai akhirnya, a...