Dua

10.7K 1.3K 93
                                    

"Ih tapi kan kalo cuma gitu doang bukan berarti si bang Jeff lagi deketin yang namanya Jingga, Dindaaaa!"

Dinda menghembuskan napas panjang sambil menatap bakso yang kuah nya berubah jadi warna oranye karena kebanyakan sambal.

"Gampang nyerah amat sih lo ah! Nggak suka gua!" lanjut gadis berambut panjang di depan Dinda dengan nada dongkol.

Gini nih yang kadang bikin Dinda takut cerita ke Doy, sahabatnya, soal Jeff dan ciwi-ciwi di sekitarnya. Doy bakal auto kesel kalo Dinda mulai insecure karena membandingkan dirinya dengan teman-teman Jeff.

"Selama janur kuning belum melengkung, semua cara halal dilakuin buat dapetin bang Jeff. Lo masih ada kesempatan. Inget itu!" ujar Doy sambil menunjuk Dinda dengan bakso isi telur puyuh yang berada di ujung garpu miliknya.

"Dipelet aja udah." timpal Winwin yang langsung duduk disamping Dinda dengan piring berisi nasi pecel dengan lauk telur dadar.

"Ngga gitu juga!" jawab Doy sambil melempar plastik bekas kerupuk ke arah Winwin yang kini cekikikan.

"Kan lu yang bilang semua cara halal dilakukan, iya kan? Pelet aja, sih. Jamin nempel!"

Doy dan Dinda hanya menggelengkan kepalanya mendengar pernyataan Winwin barusan. Dinda curiga otak temannya satu ini lagi miring gara-gara pelajaran Fisika selama 2 jam barusan.

"Eh btw ada murid baru. Anak kelas 3." ujar Winwin disela menyeruput es jeruk nya.

"Masa? Kok gua nggak tau?" tanya Doy dengan alis hampir bertaut.

"Emang belom dateng kesini dia. Besok kali. Ini juga gua dapet info nya dari Pak Haris waktu bantu koreksi jawaban." jelas Winwin yang membuat kedua temannya ber-oh ria.

"Moga aja ganteng, biar bisa gua gebet ehehehe"

Dinda memutar bola matanya setelah mendengar ucapan Doy. Nggak tahan amat sama barang baru.

"Seenak jidat deketin perjaka lain! Apa kabar sama pacar lo yang di Austria? Pulang-pulang dia bawa calon mantu buat orang tuanya baru tau rasa!" ancam Dinda yang membuat wajah Doy panik.

"Ya jangan doain gitu juga kali, Ndaaaa! Jahat lu mah ama gua! Ya kan cuma deketin nggak sampe dimilikin juga! Hehehe"

Melihat cengiran Doy barusan membuat Winwin dan Dinda jengah.

Wangi harum nasi goreng dengan extra bawang putih memenuhi pantry rumah keluarga Prakasita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wangi harum nasi goreng dengan extra bawang putih memenuhi pantry rumah keluarga Prakasita. Sang chef, yang tak lain adalah si sulung, membagi nasi goreng bikinan nya dalam tiga piring yang berbeda. Sama rata.

"Adeeeek ayo makan!" seru nya sambil melepas celemek warna hitam yang mengalungi leher jenjang nya.

Jun sampai duluan dengan masih memakai kemeja dan jeans khas anak kuliahan, baru 10 menit yang lalu ia sampai di rumah setelah menyelesaikan rapat bulanan.

Bang JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang