Dua Puluh Satu

5.9K 903 24
                                    

Jeffrian bad mood. Jangan diganggu.

Berita itu menjadi highlight di ruang UKM Musik saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berita itu menjadi highlight di ruang UKM Musik saat ini. Nggak ada satupun yang berani negur pemuda berkulit (terlalu) putih itu, kecuali Adnan dan Saka. Cuma dua manusia itu yang bisa jadi pawang Jeff kalau lagi awut-awutan, ya meski kadang Adnan suka kena semprot karena bernapas terlalu kencang atau kunyahan nya menimbulkan suara.

Macem Caca kalo PMS sih njing! - Adnan, mencoba sabar biar disayang Caca.

"Balik aja gapapa, Jeff. Biar gua sama yang lain kelarin ini. Lo udah kerjain setengah, makasih banget!" ujar Saka sungguh-sungguh. Dia cukup mengerti kalau kawannya ini sedang tidak enak badan dan hati juga.

"Yakin? Kalo besok nggak kelar gua yang kena marah sponsor!" jawab Jeff dengan wajah yang semakin ditekuk.

Kepalanya kelewat pening sekarang. Ia merogoh tas untuk mencari paracetamol yang dibelikan Saka tadi sebelum ke sekre. Nggak bakal bisa nyetir kalau masih nyut-nyutan kepalanya.

"Yakin. Besok kelar kelas pertama gua kasih ke lo hasilnya lewat drive biar gampang terus hard copy nya gua kumpulin ke rektorat." Adnan yan di sebelah Saka cuma bisa angguk-angguk, sadar kalau habis ini dia akan diperbudak si Saka.

"Ya udah, gua balik. Nggak beres ini badan." pemuda itu membereskan beberapa berkas dan barangnya sebelum keluar dari sekre.

"Ati-ati di jalan. Ntar kalo emang nggak kuat nyetir numpang di Jun aja biar gua bilangin." ujar Adnan sambil melempar jaket Jeff yang tersampir di salah satu kursi. Jeff hanya mengangguk sambil melambaikan tangan tanda pamit.

Sesuai perkataannya, Adnan langsung mengirim pesan ke homoannya si Jeff, alias Jun yang mungkin sekarang sudah di rumah mengingat hari ini mereka cuma punya satu kelas di siang hari.

"Nyet, ayo buru!" panggil Saka yang sudah siap dengan kacamata yang bertengger di tulang hidung dan laptop di depannya.

"Inget, Nan. Orang sabar disayang Caca." gumam Adnan sebelum mengambil tempat di samping Saka.

" gumam Adnan sebelum mengambil tempat di samping Saka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang