✨Tuan Jauhari✨

4.2K 727 56
                                    

Dari Dinda keluar kelas sampe mau keluar gerbang, beberapa kali dia mendengar bisikan siswi-siswi yang seakan berlomba-lomba ke halte sekolah.

"Sumpah deh ganteng banget!"

"Galak tapi gemesin gimana sih?!"

"Anjiiiir ini pacar siapa sih keliaran sore-sore?! Gua tikung juga nih!"

Ya kira-kira begitu lah omongan yang Dinda dengar.

Tepat di halte sekolah, seorang laki-laki bertubuh ramping duduk di ujung kanan bangku halte dengan wajah bete nya.

Udah hafal diluar kepala Dinda sama manusia satu ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah hafal diluar kepala Dinda sama manusia satu ini. Kenapa sih default muka nya kudu se nyebelin itu?

"Heh! Cil!" seru Aldo saat tahu Dinda berada di dekatnya.

Bisik-bisik di sekitar Dinda semakin menjadi-jadi. Dalam hati gadis itu merapal doa semoga besok pas masuk nggak ada yang tiba-tiba nyamperin kelasnya cuma buat minta kontak Aldo sama seperti dulu Jeff suka kesini.

"Ngapain disini?" tanya Dinda.

"Udah diem. Tanya nya ntar aja. Pake nih"

Aldo menyodorkan sebuah helm warna marun ke arah Dinda sedangkan ia sendiri menaiki motor matic nya yang terparkir rapi di depan halte.

Selain Ford marun yang biasa dibawa kemana-mana, Aldo paling suka naik motor matic ini. Beda sama Adnan dan Jeff yang punya motor gede macem CBR, si pria bermuka kelinci ini lebih nyaman pake motor yang nggak bikin punggung nya dan si penumpang pegel selama di jalan. Dia juga nggak doyan kendaraan yang terlalu berisik dan mencuri perhatian.

"Nggak usah ngebut bawa motornya, bang" kata Dinda.

Ia sudah cukup dibuat senam jantung tiap dibonceng Winwin dan nggak mau kaya gitu lagi dengan orang yang berbeda.

"Udah ngerti. Pegangan." ujar Aldo.

Pemuda itu membawa motornya dalam kecepatan rata-rata, kadang sedikit ngebut kalo lihat lampu lalu lintas warna kuning hendak berubah ke merah.

"Kok lewat sini? Kan ini bukan jalan ke rumah, bang"

"Udah diem dulu, gua turunin di jalan nih ya!"

Dinda mencibir kesal begitu mendengar ancaman Aldo. Nggak heran kalo teman kakak nya yang satu ini masih betah menjomblo dari lulus SMA sampe sekarang. Mana ada yang mau sama bentukan galak begini?

Motor Aldo perlahan masuk ke kawasan pinggiran yang mengarah ke salah satu destinasi wisata di Surabaya yang tempatnya cukup Dinda hafal. Dari zaman TK sampe SD dia sering banget kesini buat ikutan lomba.

"Turun" kata Aldo.

Kalo banyak yang tanya wahana rekreasi apa yang ada di Surabaya, paling pada jawab Kebun Binatang yang ada di dekat patung Suro&Boyo atau malah Surabaya Carnival Night Market. Kota metropolitan kedua setelah Jakarta ini kebanyakan diisi mall-mall sih, jadi suka bingung mau kemana pas liburan.

Bang JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang