Demi Lucas yang mau caw ke Hong Kong, Median dan Andaru bela-belain balik ke Surabaya buat nganter sobat gesrek mereka sebelum pisah dan nggak tahu bisa ketemu kapan lagi.
Tapi rusuh banget dateng nya subuh-subuh, masuk rumah langsung berantem karena tadi nyasar dan salah Andaru yang ogah nyalain GPS hp nya dan Median harus tekor bayar supir taksi sok lupa jalan tadi, berakhir dengan Median yang mau nya tidur di kamar Dinda karena lagi ogah sama adiknya sendiri.
Baru buka knop pintu, Median buru-buru nutup lagi karena lihat Jeffrian dan Dinda yang tidur sebelahan, satu kasur, tapi ada guling dua biji di tengah-tengah yang membuat jarak keduanya masih dalam jarak aman.
Sekarang Median entah harus senang atau sedih, karena saat Dinda kehilangan Lucas yang dia tahu pemuda itu sangat penting buat sepupu nya, tapi juga kembali mendapatkan Jeffrian yang tak kalah penting nya buat Dinda.
People come and people go.
Akhirnya Median memutuskan tidur di kamar Johnny karena kamar Jun sudah ditempati Andaru daritadi.
"Nggak, gua lagi musuhan sama Median. Sini lo tong sebelah gua!"
"Sebelah Bang Saka lah jelas biar enak tinggal makan, kan dia jago masaknya"
"Udah nggak usah mikir harga kaya orang susah aja kalian"
"Tuan muda Ale dengan kuasa nya ya bener-bener"
"Buru ih dek fotoin!"
Kepala Dinda rasanya nyut-nyutan gegara denger obrolan 18 manusia yang dijadiin satu ruangan macem ini.
Lucas bikin farewell dinner sebelum besok berangkat ke Hong Kong dengan mengundang semua yang ia kenal, termasuk Mas Bulan karena kemarin teman kantor Johnny itu ikut liburan bareng dan Lucas jadi deket sama Mas Bulan gegara ngomongin peliknya hidup. Cailah.
Sedangkan Dinda jadi kenal saudara Lucas yang lain, namanya Reinald. Biasa dipanggil Rei. Seumuran dengan Lucas tapi sekolah nya di Malang sana. Sama dengan Median dan Andaru, Rei jauh-jauh ke Surabaya karena mau ikutan anter Lucas besok ke bandara.
"SATUUUU DUAAAA TIIIIIGA!"