"Dinda, your tea!" seru Ten dari dapur begitu melihat sosok Dinda yang baru selesai mandi.
"Makasih" jawab gadis itu lalu ikut duduk di ruang makan, berhadapan dengan Aldo.
"Baju siapa lo pake? Longgar amat" celetuk Aldo.
"Punya Bang Ten hehehe"
"Ck, lo tuh pake baju Ten yang ukurannya S aja tetep kegedean! Dasar anak kecil!"
"Kenapa emang? Gemes ya?" tanya Dinda.
"IDIH NGAPAIN LO SOK IMUT BEGITU?!" celetuk Ten yang kebetulan lewat.
"Ah si bangsat ini ya! Ngapain sih ikutan mulu?!" balas Aldo.
"Nggak usah sok-sok imut di depan Dinda, yang ada geli liat lo nya!"
Ten buru-buru kabur untuk membuka pintu sebelum kena sambit botol kecap dari Aldo.
"GUYS KUMPUL DONG!" seru Ten dari ruang tengah yang mau tidak mau membuat yang lain menyusul.
Dinda cukup kenal dengan tamu yang baru saja datang. Saking sering nya Jeff membawa si bungsu ikut ke bengkel, Dinda jadi kenal dengan Nikolas Mahya Adiraja yang tidak lain empunya bengkel langganan Jeff.
Biasanya Dinda bisa bertemu Nikolas saat akhir pekan karena pekerjaan utama si pemilik bengkel adalah pengacara. Dari Senin sampai Jumat, Nikolas lebih sering di kantornya daripada di bengkel dan baru sempat datang di Sabtu-Minggu.
"Itu kamera emang dual mirrors. Tau kan mobilnya pernah kecolongan tahun kemaren? Yang laptop dia ilang waktu parkir sembarangan?"
Laki-laki dengan jaket hitam itu menjeda kalimatnya untuk menghabiskan sisa jus jeruk dalam gelas, sedangkan Adnan mengangguk karena memang ia yang sedang ditanya.
"Setelah itu dia minta gua cariin CCTV dual mirrors. Ya waktu itu sih kudu inden agak lama soalnya belum banyak yang mau pake begituan, gua juga tuh yang pasang kamera malem-malem. Isi rekaman bisa langsung dikirim ke drive atau tempat penyimpanan manapun tanpa harus obrak-abrik daleman nya. Gua sempet bingung ama tuh anak kenapa buang-buang duit beli kamera yang biasa dipake di mobil pejabat apa yang punya perusahaan gede... Ternyata ini yang dia takutin juga..."
"Tapi bang, itu emang cuma bisa liat visual tanpa audio?" timpal Aldo.
"He eh. Kekurangannya disitu. Jeff beli yang versi lama sih, yang versi baru dah lengkap semua cuma dia belum mau ganti waktu gua tawarin. Kalo emang buat keperluan bukti kepolisian ya gimana ya... Kurang konkrit aja, kurang meyakinkan. Ngerti kan lo maksud gua?"
Aldo mengangguk, "Makanya kita lagi usaha ambil hp Jeff di pihak berwajib. Sampe sekarang barangnya ditahan disana dan nggak dikasi ke pihak keluarga" jelasnya.
"Wah kacau juga, ya? Main sama yang punya media sih..."
"Bang Niko, dimakan dulu" kata Ten sambil menyodorkan dua piring masing-masing berisi martabak telur spesial dan martabak keju yang tadi dibelinya sebelum ke apartemen.