Dinda mengerjapkan matanya sambil melihat sekeliling. Langit di balik jendela sudah berubah menjadi ungu muda hendak ke biru, berarti sudah mulai pagi.
Perjalanan nya mengambil wudhu terhenti ketika mendapati Jeff yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan celana pendek berbahan denim milik kakak nya dan kaos oblong warna kuning pupus yang pasti milik Jun pula.
"Dinda mau ke kamar mandi?" tanya Jeff yang dijawab anggukan oleh gadis di depannya.
"Mau ambil wudhu, bang. Mau salat." jawab Dinda sambil menggulung lengan piyama warna hitam nya.
"Oh, ya udah ayo sekalian. Abang juga mau salat. Abang tunggu di bawah ya." ujar Jeff sambil berlalu, meninggalkan Dinda yang masih mencoba mencerna perkataan pria itu barusan.
Jadi Dinda sama Jeff mau salat jamaah?
Dinda memakai mukenah nya dalam diam sambil mengamati sosok Jeff yang sudah berdiri di atas sajadah, menghadap kiblat, dengan sarung yang membelit bagian pinggang hingga mata kaki nya.
Kakak sulungnya sudah pergi dari subuh menuju Malang untuk meninjau salah satu proyek tempat magang nya, sedangkan Jun sudah lebih dulu salat subuh dan sedang jogging memutar perumahan.
"Sudah?" tanya Jeff setelah Dinda menalikan mukenah nya.
"Udah, bang." jawabnya lalu sholat pun dimulai.
Memasuki rakaat kedua sekaligus yang terakhir, Dinda mulai tenggelam dalam doanya.Mendoakan sang Ayah yang sedang sibuk terbang sana-sini, mendoakan sang Bunda agar bahagia dengan para malaikat di surga, mendoakan kelancaran hidup kedua kakaknya, mendoakan kelancaran hidupnya sendiri lalu-
"Lindungi abang Jeff seperti Engkau melindungi ku. Bahagiakan abang Jeff seperti Engkau membahagiakan aku. Amin."
Jeff sudah lebih dulu menyelesaikan doa nya dan kini memutar badannya menghadap penuh pada Dinda.
"Abang boleh minta tolong buatin kopi nggak, Dinda?" tanya Jeff saat gadis itu melipat mukenah nya.
"Boleh. Sekalian buatin teh nya Bang Jun kok."
Dinda menyalami tangan Jeff yang bebas, menaruh punggung tangan yang sedikit terluka itu pada kening nya.
"Dinda ke atas dulu ya, bang. Mau siap-siap sekolah." ujar nya lalu menaiki tangga menuju lantai dua.
Jeff masih terpaku di tempatnya. Seingatnya, kegiatan bersalaman sehabis salat hanya dilakukan dengan yang mukhrim nya, katakan lah Dinda dengan Jun atau Dinda dengan Ayah nya. Tapi barusan gadis itu menyalami Jeff? Apa Dinda masih setengah sadar saat salat?
Belum lagi saat ia tidak sengaja mencuri dengar doa dari Dinda barusan. Ia memasukkan nama Jeff dalam deretan nama-nama orang yang ia sayangi. Apa berarti Dinda menyayangi Jeff?
Secara tidak sadar, Jeff melipat sarung dan sajadah yang selesai ia kenakan dengan sebuah senyuman tersungging di bibir nya.
"Lo kelar salat kenapa senyum-senyum sendiri, Jeff? Kesambet?"
Jun yang baru saja datang dengan handuk menyampir di leher dan keringat bercucuran langsung dihadiahi lemparan bantal sofa oleh Jeff.