Empat Puluh

4.4K 732 60
                                    

"Gemes banget sih!"

Gumaman Ten menarik atensi Jeff yang sedang pemanasan. Pemuda yang berpostur lebih pendek darinya menatap satu titik diantara sekian ratus penonton yang memenuhi gelanggang olahraga kampusnya saat ini.

 Pemuda yang berpostur lebih pendek darinya menatap satu titik diantara sekian ratus penonton yang memenuhi gelanggang olahraga kampusnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adinda memang gemesin. Iya, kan?

"Lo yang ngajakin si adek kesini?" tanya Jeff. Ten mengangguk, "Iya lah! Kan gue juga mau didukung yang tersayang. Emang lo doang?" jawab nya.

Duh bentar, kata 'yang tersayang' dari mulut Ten barusan mendadak bikin Jeff rada panas. 

Hatinya.

"Alay lo tersayang segala" cibir Jeff.

"Lah emang bener tersayang kok. Kan gue sayang Dinda" 

Ten melambaikan tangannya saat Dinda menoleh ke arah mereka. Gadis berponi depan itu tersenyum dan balas melambai, tapi saat melihat Jeffrian, eskpresi Dinda berubah datar.

Semenjak kejadian tempo hari, Dinda seolah benar-benar menarik diri dari sekitaran Jeff. Kalau biasanya dia bisa lihat si bungsu mondar-mandir di rumah tiap Jeff main ke rumah Prakasita, sekarang Dinda lebih banyak di kamar dengan mengunci pintunya. Entah sedang tidur atau belajar, tiap kali Jeff mengetuk pintu hampir tidak pernah ada jawaban.

Telepon dan chat nya juga terabaikan begitu saja tanpa respons. Masih mending kalau Dinda ngebaca chat, itu room chat mereka hanya diisi pesan Jeffrian yang dibiarkan tanpa terbaca. Sedih dia tuh.

Kangen.

Peluit tanda pertandingan dimulai berbunyi nyaring. Penonton mulai bersorak riuh meneriakkan jargon-jargon dan nama-nama para pemain andalan mereka. Pertandingan basket kali ini adalah serangkaian sports week fakultas Juniya dkk. Setelah Ten dan Jeff dengan basket, ada Saka dan Aldo dengan panahan. Jun dan Adnan bertanding dalam cabor futsal yang sudah dilaksanakan kemarin dengan kemenangan mutlak di kubu Jun.

Sesuai dengan penjelasan Ten ke Jeffrian, Dinda sengaja kemari karena undangan spesial dari Ten selaku pemain inti. Tapi dia rada salah kostum karena dateng ke pertandingan basket pakai jersey baseball sekolah nya. Di sekolah tadi juga ada sports week dengan pertandingan baseball antar kelas. Daripada bolak-balik ke rumah cuma buat ganti baju, mending langsung kesini.

"Mau nggak?" 

Winwin menyodorkan sebungkus waffle yang langsung disambut Dinda dengan cengiran lebar.

"Tau aja gua laper" kata gadis itu.

Winwin hanya mencibir dan bergabung dengan Dinda menonton pertandingan setelah cari minum dan cemilan di luar. Setelah tahu omongan yang nggak enak dari Jingga ke Dinda, Winwin nggak ngebiarin teman sebangku nya itu ke kampus Juniya sendirian. Takut-takutnya si bungsu dicegat di tengah jalan macem di sinetron, kan bahaya.

Bang JeffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang