Tidur singkat Dinda selepas salat subuh barusan terganggu dengan dering bel di rumahnya yang dipencet berulang kali.
Kemana semua penghuni rumah?
Dengan langkah gontai dan membawa kunci berbandul logo kampus Johnny, ia berjalan ke arah pagar.
"Kak?"
Lucas sudah berdiri di depan pagar dengan senyum ceria di pagi hari. Dinda merutuki dirinya sendiri yang pasti masih bermuka bantal dan rambut awut-awutan.
"Duh ilaaaah si anak cantik masih bobo aja jam segini!" seru Lucas sambil mengacak singkat rambut gadis di depannya.
"Ya kan halal sih namanya juga hari Sabtu. Ngapain jam segini kesini?" tanya Dinda sambil merengut.
"Semalem ada yang pengen yoghurt, kan? Nih!"
Gadis itu buru-buri mengecek isi bungkusan itu yang isinya yoghurt dengan berbagai rasa. Mulai dari yang plain sampai rasa kopi juga ada. Niat emang anak Pak Bagas!
"Kak, ini mah kebanyakan!" protes gadis itu.
"Pas beli bingung Dinda mau yang rasa apa. Kalo tanya namanya bukan kejutan. Ya udah beli semua aja biar adil."
"Lain kali kalo gua ngeluh pengen makan atau minum apa jangan diturutin! Bangkrut lo ntar!" seloroh Dinda dengan wajah sok kesal. Padahal dalam hati sangat terkesan.
"Halah gini doang aja! Oh iya, bonus onigiri tuna pedas di bawah. Buru dimakan, keburu nggak enak. Lagian sedih liat badan lo kurusan. Ntar dikiranya nggak pernah dikasih makan lo ama gua. Makan yang banyak ya beb!" Lucas mengacak singkat rambut gadis itu.
Rasa-rasanya wajah Dinda makin terasa panas dan memerah. Udah pas kalo disamain sama sup tomat yang biasa dibikin Tante Aline.
Dinda mengangguk, "Makasih ya kak! Semangat try out nya!"
"Liat lo di pagi kaya gini langsung bikin semangat kok, tenang aja. Bye, Dinda!" seru Lucas yang sudah memakai helm bogo warna hitam dan duduk di atas motornya.
Duh, di pagi kaya gini udah dikasih senam jantung aja sama Lucas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dinda, buburnya yang paling pojok ya."
Hampir saja gadis itu tersedak es kopi nya saat melihat Jeff datang dengan handuk tersampir di leher dan rambutnya masih setengah kering.
Kudu banget apa pake baju sleeveless gitu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
