Bab 62. Pastikan!! Buktikan!!

124K 12.4K 1.2K
                                    

Absen yuhu...

Jombo

Relationship

LDR

Follow ig. ila_dira

Novel.Dira

***

Citra menatap langit-langit kamarnya dengan sedih. Cewek itu tidak memiliki niat belajar sejak dia di apartemen Kevin. Pertunangan Kevin terpengaruh besar padanya, Citra sama sekali tidak menemukan konsentrasinya.

Permintaan konyol cowok sialan itu terngiang-ngiang dalam benaknya. Mempora-porandakan pikirannya hingga membuat Citra lemah. Sekarang dia lebih banyak melamun, tetapi tidak pernah berpenghujung. Sama sekati tidak ada makna dari lamunan panjang tersebut, yang ada dia makin sedih.

Pertemuan mereka tadi sore di SPBU semakin menyanyat hati. Kevin begitu teganya membuat adiknya menangis meraung-raung. Sukses membuat Zen menangis lagi setibanya Clara di rumah. Menceritakan jika Kevin sudah pergi dan tidak akan datang lagi.

Zen bercerita banyak. Tentang mama Kevin yang katanya suka memukul kalau Kevin tidak pulang. Clara tidak begitu menanggapi, cerita anak kecil polos yang sering dikibuli. Clara menyimpulkan mungkin Kevin memiliki masalah atau memiliki perempuan lain yang ditaksirnya sehingga tidak memiliki waktu dengan Citra dan Zen lagi.

Lamunan Citra terpecah belah ketika ponselnya berdering. Citra meraih dari meja di samping tempat tidurnya yang kecil. Nama Kevin terpampang di sana, Citra membiarkan begitu saja.

Panggilan itu berlangsung tiga kali. Citra mendengar pesan masuk, kali ini penasaran dengan ancaman cowok itu karena berani mengabaikannya.

Citra cemberut, menyeka air matanya yang entah sejak kapan mengalir. Dalam pesan itu Kevin akan datang dalam sepuluh menit jika Citra tidak mengangkat panggilannya. Dalam dua detik, ponselnya kembali berdering.

"Kenapa nggak di angkat?" Citra mendengar decakan dari seberang line. Dalam nadanya sama sekali tidak terdapat unsur rasa bersalah. Malah kesal seperti biasanya.

Menghela nafas untuk mengatur degup jantung dan nada suara, Citra mengerjap sekali lagi. "Ini udah di angkat."

"Dari tadi kemana?!" Suara Kevin kembali terdengar. Masih kesal sehingga suaranya meninggi satu oktaf.

"Udah ngantuk." Jawab Citra pelan, mengambil posisi menyamping sembari memeluk guling.

"Kenapa nggak belajar?"

"Udah selesai." Citra mendengar suara hisapan dari seberang. "Kamu di mana?" Tanyanya.

"Di apartemen." Jawab Kevin pelan.

"Ngerokok?" Tebak Citra. Kevin diam di seberang line. "Jangan biasain, nggak baik buat kesehatan kamu." Ceramahnya.

"Pastikan besok jangan lupa datang." Kevin malah mengingatkan Citra tentang pertunangannya.

"Nggak bisa."

Suara kekehan dari seberang terdengar. "Kamu nggak bisa move on dari aku ya?" Tanyanya percaya diri.

"Aku nggak punya perasaan sama kamu." Citra memejamkan mata, berguman lirih berharap Kevin tidak mendengar di seberang line. Undangan cowok itu terletak di atas meja belajar Citra. Ukiran inisial nama di sana menggerogoti hatinya, Citra tidak sanggup membuka dua kali.

Helaan nafas berat terdengar dari Kevin. "Buktikan kalau kamu nggak punya rasa sama aku." Tantangnya. "Kamu harus datang besok."

Citra berdecak. "Nggak ada hubungannya."

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang