Bab 46. Makhluk Astral

142K 12.4K 430
                                    


Ciye... Pada nanyain GC😂

###



Citra menoleh ke samping. Mereka sudah ada di parkiran, tetapi cowok itu tetap diam di tempat. Menatap lurus ke depan, meskipun tidak ada hal yang menarik di sana. Hanya semak-semak kecil yang dipagari kawat. Citra yakin dia sedang melamun, pikirannya melayang jauh.

Menyentuh lengannya, Kevin tersadar. Menoleh pada Citra yang sedang menyodorkan kotak susu rasa strauberry untuknya. Cowok itu tidak sadar jika Citra sudah keluar beberapa saat yang lalu dari mobil.

Senyumnya tersungging tipis. Kevin menerima lalu menyedot isinya melalui sedotan. Dia akhirnya turun, di ikuti Citra keluar dari pintu yang lain.

Ujung sedotan itu masih di mulut Kevin. Dia menunggu Citra berdiri di sampingnya, lalu merangkul cewek tersebut. Citra tidak berontak, mereka berjalan santai sambil membuka mulut ketika Cowok itu mengarahkan ujung sedotan ke mulutnya.

Banyak penjual yang menawarkan beberapa barang untuk mereka. Tetapi keduanya sama sekali tidak menanggapi, terus berjalan pada bianglala yang berputar. Mereka ada di pasar malam. Sayangnya tidak ada Zen di antara mereka, sehingga tidak banyak permintaan yang harus dicari alasan untuk menolak oleh Citra.

Wahana bianglala sedang penuh. Kevin membawanya berkeliling. Mereka memesan makanan. Sossis bakar dan es teh. Kevin memegang minumnya sedangkan Citra bawa plastik makanan.

Jadilah mereka seperti bocah, makan sambil berjalan. Sesekali memesan makanan lain, seperti cumi tepung dan batagor. Semuanya dimasukkan ke dalam plastik.

Meskipun baru selesai makan dari rumah. Tapi semua tahu jika tadi hanya makan sedikit. Sama sekali tidak berselera karena perang dingin yang tak berujung di meja makan. Citra hanya makan tiga sendok, begitu juga dengan Kevin. Menyisakan makanan di piringnya begitu saja.

Mereka memasuki tong setan. Kevin membawa Citra paling depan. Pengendara motor yang sepenuhnya mengandalkan grafitasi bumi, berkendara seperti halnya pemain ghost riders. Citra menahan nafas, tidak pernah berani memasuki area tersebut meskipun Zen mengajak ingin melihat.

Selesai pertunjukan itu, mereka pergi pada pertunjukan lain. Kali ini ke rumah hantu. Citra enggan, tetapi Kevin tetap memaksa seperti biasa. Citra hanya bisa pasrah, lalu merapat pada tubuh Kevin ketika memasuki area tersebut.

Kevin terkekeh. Mereka berjalan hati-hati di lorong angker tersebut. Citra memejamkan mata, membiarkan cowok itu menyeret tubuhnya. Kevin kemudian berdecak, Citra takut pada semua yang menguji adrenalin.

"Nggak mau. Aaaaaa..." Kevin terkejut. Tidak pernah melihat Citra berteriak histeris seperti itu. Suaranya nyaring, menyembunyikan wajahnya di leher cowok itu. Kevin sesak nafas, Citra memeluknya sangat erat sekali hanya karena seseorang menyerupai pocong menyentuh lehernya.

"Mereka manusia, Cit." Kata Kevin menenangkan. Dia sudah mengusir pocong tadi, Kevin memang tidak takut pada apapun, sehingga meskipun didatangi makhluk astral seperti itu dia tetap tenang. Kata teman-temannya, Kevin lebih menyeramkan dari mereka.

"Nggak mau. Tadi itu pocong!!" Citra menggeleng di ceruk lehernya. Kevin terkekeh, lalu membawanya memasuki lorong lagi. Sudah terlanjur jauh, balik ke tempat semula juga tanggung. Sekalian aja dikelarin.

"Kamu harus terbiasa berani dari sekarang. Pukul kalau mereka ganggu kamu." Kata Kevin melepaskan Citra pelan-pelan. "Kalau ada yang bully kamu nantinya. Jangan diam aja. Kamu harus balas mereka."

Citra terkejut. Kevin berbicara panjang lebar untuknya kali ini. Sungguh luar biasa sekali. Cewek itu mengerjab banyak, lalu setelah itu kembali berteriak nyaring. Kali ini setan pencabut nyawa mendatanginya. Berpakaian serba hitam dan membawa tombak di tangannya.

"Aku nggak mau. Ayo pulang!" Citra mencicit ketakutan. Wajahnya memucat dan jantungnya berdetak cepat. Kevin melunak, tidak tega melihat Citra seperti itu. Dia mengangguk lalu mereka keluar dari sana.

Barulah Citra bisa bernafas lega. Masih nggak mau melepas tangan Kevin dari dekapannya. Cowok itu terkekeh, membiarkan Citra menempel padanya. Mereka kembali memasuki area lain.


***

Jakarta, 19.07.18

Ciye... Upnya pendek 😂😂😂

Pertanyaan.

Sibangke lagi merana. Terus nyuruh Citra kuat dan berani lawan yang ganggu dia. Ada yang tau maksud terselubung si abang Epin? 😆

a. Biar enak ada lawan sibangke.

b. Sibangke gak mau Citcit lemah.

c. Sibangke mau nyuruh Citcit belajar karate.

d. Biar gak perlu minum obat kuat 😂😂

e. (Isi Sendiri)

Follow ig.

ila_dira
Novel.dira

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang