"Giliran kamu!"
"Ta-tapi..." Citra terbata.
"Sekarang!"
Citra tidak akan bisa lari mulai dari sekarang, Kevin mengikatnya dengan paksa.
Suara tepuk tangan menggema di ballroom tersebut. Citra menunduk tidak berani melihat tatapan dari mereka. Terutama tatapan Lucas dan Melisa yang seolah menusuk dengan laser tak kasat mata.
Citra mengintip diam-diam, kedua orang tua cowok itu berdiri paling depan. Amarah tercetak jelas di wajah masing-masing, Citra makin kicep.
Selesai acara pertukaran cincin, Kevin meraih tangan Citra dan membawanya turun. Sekali lagi suara gemuruh tepuk tangan menyambut mereka.
Mereka mendapatkan banyak ucapan selamat. Kevin yang mengatasi mereka, dia hanya diam dan sesekali tersenyum. Citra masih syok dengan kejadian ini, belum bisa mencerna sepenuhnya.
Kevin membawanya bertemu dengan teman-temannya. Mereka juga menunjukkan hal yang sama. Tidak tahu jalan cerita yang sebenarnya.
"Anjing! Lo beneran, sekarang udah tunangan sama Citra?" Barta menggeleng tidak percaya. Meski dia menyaksikan secara keselurah, tapi baginya masih asing.
Kevin menyeringai. "Menurut lo?!"
"Gila! Anjir..., nggak ada angin nggak ada hujan udah tunangan aja." Ucapnya dramatis. "Selamat, bro." Barta menepuk bahunya.
"Gue yakin lo maksa Citra." Stef mencibir. "Gue kira lo nggak bisa senekat ini. Anjing..., tadi pagi gue udah ngamuk. Sia-sia ternyata." Cowok itu langsung modus, memeluk Nina di sampingnya.
Tadi pagi Kevin meminta Stef menjemput Citra ke acara pertunangannya. Tentu saja cowok itu mengamuk, Kevin kembali pengecut, memaksa Citra datang dan menghancurkan perasaannya.
Dia enggan, tapi Nina bersikukuh membujuk. Cewek itu ingin balas dendam pada Kevin, menunjukkan pada cowok itu jika Citra tidak akan kenapa-napa dengan pertunangannya.
Ternyata mereka semua dipermainkan oleh Kevin. Sama sekali tidak mengetahui jika cowok itu sedang memberikan kejutan dengan cara membuat mereka ingin menelannya bulat-bulat.
"Ma-maaf." Citra mencicit. "Kak Andra..." Dia tidak sanggup melanjutnya.
"Andra udah pulang." Jelas Nina. "Mukanya bonyok. Nanti lo harus tanggung jawab. Selesai acara obatin dia." Tambahnya sengaja agar Kevin panas lagi.
Kevin berdecak tidak suka. Nina masih kesal dengan permainan Kevin. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan mereka, Kevin masih bisa santai hingga sekarang.
"Iya." Citra mengangguk patuh.
"Nggak bisa!" Kevin menolak.
Stef memutar bola mata. Menutup mulut Nina agar tidak menyemprot Kevin dengan kata-kata kasarnya. Nanti acara pertunangannya bisa berantakan gara-gara Kevin ngamuk karena cemburu. Tadi aja Andra udah dapat bogem.
"Selamat ya, Cit." Kata Stef dan diikuti yang lain. Citra mengangguk ragu, dia menoleh pada Kevin di sampingnya.
"Udah jelas banget hubungannya sekarang." Mereka tergelak.
"Ini romantis banget." Kata Queensha ikut nimbrung. Dia sudah bersama Romeo, cowok di sampingnya itu tampak sama sekali tidak tertarik. Dia mendengkus, lalu sibuk dengan ponselnya.
Kevin tidak peduli, dia hanya menoleh sekilas. Sepertinya urusan mereka belum selesai sampai sekarang.
"Rom, Vin. Baikan geh sekarang." Kata Stef memutar bola mata. "Rom, lo udah datang ke sini. Lo kasih ucapan selamat atau apa gitu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EX [TERBIT]
Teen FictionSUPAYA NGGAK BINGUNG, BACA SESUAI URUTAN! 1. CRAZY POSSESSIVE (TERBIT) - SELF PUBLISH, PESAN DI GUA AJA - 2. EX (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 3. HIS GIRLFRIEND (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 4. QUEEN (PROSES TERBIT) SPIN OF YANG BERHUBUNGAN DENGAN HG D...