Plak!!
Citra terhenyak. Mengangkat kepala dan mengatur nafas. Citra ketiduran tanpa sepengetauannya sembari menunggu Kevin. Setumpuk buku sengaja dijatuhkan beberapa centi dari wajahnya. Citra mendongak dan menemukan Kevin menatap tajam padanya.
Cowok itu sengaja melakukannya untuk membangunkan Citra. Dia memang selalu gengsi untuk bersikap lembut pada cewek itu, sehingga cara berfikir panjang, Kevin menjatuhkan buku tepat di samping wajahnya.
Padahal beberapa saat yang lalu Kevin termenung menatap wajah damai Citra. Hendak meraih, mengelus tetapi tidak sanggup jika Citra bangun karena sentuhannya.
Citra segera beranjak dari kursinya. Mengambil ransel lalu menyusun buku di meja, meletakkannya di pinggir meja lalu keluar dari saja.
Sementara Kevin mengikuti dari belakang. Citra mengendap-endap dan membuka pintu perpustakaan perlahan. Berharap penjaga sekolah sudah pulang dan tidak ada lagi orang di sekitar sekolah. Citra terkejut, di luar sudah gelap. Kevin keluar lalu Citra mengunci pintu lagi. Dia sedikit berlari untuk mengikuti langkah panjang milik Kevin.
Citra mengintip ponselnya, sudah menujuk angka tujuh. Dia semakin gemetaran, memikirkan adiknya di rumah jika mamanya belum pulang. Alasan apa yang akan dilontarkan jika mamanya lebih dulu pulang dari pada dirinya.
Tante Sani membalas pesannya jika Zen sudah pulang. Hal itu membuat Citra makin sesak nafas.
Kevin memasukkan tangannya di kantong, berjalan santai tetapi Citra kesusahan mengikutinya. Cewek itu tetap berada di belakangnya dengan kepala menunduk. Berangsur-angsur mengambil posisi di belakangnya karena Citra merasa tidak perlu berada di samping cowok itu.
Mereka keluar dari gerbang sekolah menggunakan kunci duplikat yang ada pada Citra. Citra menuju halte, kemungkinan bus jarang beroperasi di halte depan sekolahnya. Dia semakin khawatir, tidak peduli lagi dengan Kevin yang tidak ada lagi di sekitarnya.
Sebuah mobil berhenti di depannya ketika Citra hendak menyeberang jalan. Mobil itu tidak memperbolehkan Citra lewat, dia menatap kesal pada Kevin yang sudah membuka pintu.
"Masuk!"
"Terima kasih." Citra menunduk. Menolak ikut dengan Kevin. Cowok itu menggeram, Citra makin menjauh, lalu dia keluar dari mobil tersebut dengan tas selempang di bahunya tersampir.
Dia mengikuti Citra menyeberang. Tampak bus semakin mendekat ke halte. Citra tergagap, Kevin ikut masuk ke dalam bus, meninggalkan mobilnya di pinggir jalan depan sekolah.
"Mobil kamu?" Citra mengeluarkan suara. Menatap Kevin yang tampak cuek dan mengangkat bahu. Dia tidak menjawab, tetapi Kevin duduk di sampingnya. Keduanya saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.
Setidaknya Citra tenang sekarang. Bus datang lebih cepat dari pada yang diperkirakan. Meskipun macet, setidaknya cewek itu sudah dalam perjalanan.
Citra kembali mengerutkan dahi, Kevin ikut turun dengannya. Mengikuti Citra lalu menyeralaskan langkah mereka. Melalui gang sempit menuju rumah sederhana Citra.
"Kamu mau kemana? Kenapa ngikutin aku?" Citra kembali bertanya.
"Jangan bawel!" Kevin menjawab, tapi membuat Citra makin bingung. Dia berjalan cepat, sehingga Citra kembali setengah berlari untuk menyelaraskan langkah mereka. Tetangga-tetangga di sana sudah menutup pintu, hanya beberapa pintu saja yang masih terbuka dan suara-suara menggema dari dalam.
Citra melihat pintu rumahnya tertutup, lampu menyala semua. Dia mulai ketakutan jika mamanya memarahinya nanti. Membawa cowok pulang pula. Citra menatap Kevin di sampingnya, tapi cowok itu tetap santai dan melenggang seolah-olah kembali ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX [TERBIT]
Teen FictionSUPAYA NGGAK BINGUNG, BACA SESUAI URUTAN! 1. CRAZY POSSESSIVE (TERBIT) - SELF PUBLISH, PESAN DI GUA AJA - 2. EX (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 3. HIS GIRLFRIEND (TERBIT) - ADA DI GRAMEDIA - 4. QUEEN (PROSES TERBIT) SPIN OF YANG BERHUBUNGAN DENGAN HG D...