Bab 15. Pak Jarrot

179K 13.8K 159
                                    

            Keesokan harinya, Citra benar-benar menutup diri. Dia menunduk dan tidak berbicara jika tidak diperlukan. Teman sebangkunya, Intan, semakin bingung dengannya. Pasalnya cewek itu biasanya masih mau berbicara. Tapi kali ini dia menunduk dan sibuk dengan urusannya sendiri.

"Cit," Citra tidak menjawab. Stef memukul meja dan mengangetkan cewek itu. Stef tergalak melihat wajah pucat Citra. "Lo lagi berantem sama Kevin ya?" Citra tidak menjawab. Stet gemas dan memutar bola mata. "Lo maafin dia dong, Cit. Kevin nggak bakalan ngaku kalau dia itu sebenarnya cinta mati sama elo. Karena cintanya yang terlalu berlebihan, makanya dia mati rasa sekarang." Cengirnya bercanda.

"Aku mau belajar, Stef." Citra mengusir Stef halus.

Stef menimbang-nimbang. Tidak menyerah dengan pengusiran Citra. Dia menyeringai senang dan menatap Citra jejaka. "Kita ada acara nih. Lo datang dong, Cit. Temuin Kevin biar nggak najong lagi. Kasian lho, Cit. Gimana juga dia kan mantan elo. Pernah sayang, pernah cinta. Dan gue yakin sampe sekarang lo masih ada rasa."

Citra mulai kesal. Dia berdiri dan meninggalkan Stef yang masih berbicara serius dengannya. Dia melangkah menuju perpustakaan, menghabiskan waktu istirahat di sana dengan beberapa buku untuk menambah wawasannya.

Dia menyapa penjaga perpustakaan. Lalu mencari posisi yang nyaman, sudut tersunyi agar dia bisa konsentrasi. Citra menghela nafas lega, tidak ada yang mengganggunya setelah ini. Dia bisa menghabiskan waktu di sana hingga jam pelajaran selesai.

Guru keseniannya sedang cuti melahirkan. Ibu Ulfa yang baru menikah setahun yang lalu baru melahirkan sehingga kelasnya sering bolong. Memberikan tugas pada mereka, namun semua tahu jika guru tidak masuk. Kelas langsung ricuh dan menjadikan tempat tersebut bagaikan pasar dalam sekejap.

Suasana perpustakaan sudah sepi. Tidak ada lagi suara siswa yang berbisik-bisik di sana, menahan tawa dan makan diam-diam. Karena di sana adalah tempat disiplin tinggi, banyak larangan yang membuat siswa malas masuk ke ruangan keramat tersebut.

Hanya siswa nerd biasanya yang memenuhi tempat tersebut. Orang yang tahan diam dan kacamata tertengger di atas hidungnya. Siswa tersebut salah satunya adalah Citra. Cewek yang paling tahan berdiam diri dengan pikiran berkelana kemana-mana.

"Semua yang memiliki pelajaran di kelas tolong keluar sekarang! Kembali ke kelas masing-masing!!" Suara Pak Jarrot menggema. Lelaki itu biasanya melakukan pengecekan rutinitas di perpustakaan.

Menyeret siswa-siswa pemalas kembali ke kelasnya yang sedang berlangsung. Pak Jarrot tidak segan-segan memberikan hukuman pada mereka yang susah di atur.

Tetapi Pak Jarrot senang pada siswa yang berdiam diri di perpustakaan jika kelas sedang kosong. Menandakan siswa itu memang patut di acungi jempol. Menghabiskan waktu untuk menambah wawasan di sana.

Citra tidak takut, karena kelasnya sedang kosong. Lagipula Pak Jarrot tahu jika guru pelajaran kesenian sedang cuti melahirkan.

Buktinya, ada beberapa siswa yang memiliki jam kosong masih duduk tidak jauh dari Citra. Meskipun ditutupi rak-rak tinggi, tetapi cewek itu masih bisa mengintip dari celah buku-buku yang tersusun rapi.

Pak Jarrot sedang berbincang dengan mereka. Meskipun Citra tahu mereka sedang gemetaran menghadapi guru BK tersebut, tetapi mereka tetap menjawab untuk mencairkan suasana.

"Ada lagi yang kelasnya kosong?" Citra diam. Ternyata ada dua siswa yang menyusup di sana. Pura-pura belajar, tetapi Pak Jarrot sudah mengabsen setiap kelasnya sehigga tidak bisa tertipu lagi.

Mereka dikeluarkan dari sana. Dua siswa badung pembuat kekacauan.

"Egh..." Citra terdiam. Mengangkat kepala perlahan-lahan karena suara leguhan dan suara kursi yang berderit.

"Ke..."

"Siapa lagi?"

Citra panik. Tubuhnya gemetaran.Suara Pak Jarrot makin dekat.    





***

Jakarta, 02.06.18

Pertanyaan.

Hayoloh. Itu kenapa??

a. (Isi sendiri)

b. (Isi sendiri)

c. (Isi sendiri)

d.  (Isi sendiri)

e. (Isi sendiri)

Follow ig.

ila_dira

novel.dira

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang