Bab 57. Luka Memar

114K 12K 283
                                    

Hello.... Epribadehhhhhhh....

Siapa yang udah bangun manjah?

Yuhu, absen syanteek manjah abis dicocol dolo yuhu... siapa nih yang hadir kwkwkwk.

***

Romeo terkekeh. "Menurut lo siapa lagi?"

"Romeo..." Citra mencicit sembari menggeleng tidak percaya. Cowok itu pergi dan menyeret Queensha di tangannya.

Tidak peduli dengan keduanya lagi. Pikiran Citra langsung tertuju pada Kevin. Dia gementaran, menoleh pada meja piket lalu berlari ke sana. Citra buru-buru mematikan monitor dan lampu lalu menggendong tasnya. Keluar dari perpustakaan dan melupakan tujuannya di perpustakaan untuk mengerjakan tugas.

Citra berlari ke halte bus. Pikirannya tidak tenang, melihat bagaimana keadaan Romeo, Citra tidak yakin jika Kevin baik-baik saja sekarang.

Cowok gila itu tidak pernah berpikir dua kali kalau sudah menyangkut baku hantam.

Tujuan Citra hanya apartemen Kevin. Dia tidak yakin, tetapi cowok itu pernah mengatakan jika tempat itu adalah persembunyiannya. Sehingga tanpa berpikir panjang, Citra menuju ke sana.

Sepanjang jalan mulut Citra berkomat-kamit dan meringis. Berharap kota macet itu memberikan kelonggaran agar bus yang ditumpanginya segera tiba di tujuan.

Cewek itu langsung turun di halte. Menyebarang jalan mengikuti beberapa orang yang sedang menyeberang seperti dirinya.

Di sana sangat padat. Mall dan apartemen dibangun bersebelahan, ada juga beberapa restaurant dan bangunna kantor.

Citra tidak sabaran untuk segera sampai. Dia kembali berlari kecil di lorong apartemen. Mengeluarkan kartu access yang diberikan oleh Kevin waktu itu dari dompet, Citra menempelkan pada keycard.

Jantungnya berdegup kencang, Citra melangkah pelan-pelan setelah menutup pintu. Ruangan itu masih sama seperti terakhir kali ia mengunjunginya. Tidak ada banyak perabotan, sehingga ruangan itu tampak luas.

Citra mendorong pintu kamar. Ruangan itu gelap, cewek itu masuk dengan hati-hati sambil memanggil Kevin pelan. Tetapi sama sekali tidak ada sahutan.

"Vin..."

Citra meraba sakelar lampu, menyalakan lampu sehingga dia bisa melihat isi kamar tersebut. Kedua matanya membola, Kevin tengkurap di atas ranjang, sepertinya belum menyadari keberadaan Citra di sana.

"Vin..." Citra menundukkan badan, menyentuh bahu Kevin pelan. "Vin, bangun." Katanya sedih. Suaranya serak, Kevin memalingkan wajahnya sehingga Citra melihat memar di sana.

Cowok itu tidur tanpa atasan, Citra melihat di punggungnya ada memar kebiru-biruan. Kulitnya yang putih tidak bisa menyamarkan bekas memar tersebut, Citra menutup mulut tidak percaya.

Dia akhirnya duduk, menggoyang-goyangkan bahu Kevin sekali lagi sehingga cowok itu menggeliat. Menyipit untuk menyeimbangi cahaya ke retina, akhirnya Kevin bisa melihat dengan jelas.

"Cit." Kevin memanggilnya. "Kamu datang?" Citra mengangguk, kedua matanya siap meluruhkan air mata.

Kevin bergerak lagi, kali ini mendekat pada Citra dan memposisikan kepalanya di pangkuan cewek itu. Citra membiarkan, menyentuh kepalanya dan mengusap-usap lembut. Kevin tersenyum lembut, merasa nyaman dengan tangan cewek itu.

"Badan kamu kenapa?" Tanya Citra pelan. Luruh sudah air matanya, tidak bisa melihat Kevin berantakan seperti ini.

"Abis berantem." Jawabnya pelan.

"Sama siapa?" Citra mengelus bekas memar di punggung Kevin. "Romeo?" Tebaknya tidak tahan untuk mencecarnya. Kevin hanya diam, sehingga Citra makin sedih. "Kenapa?" Cicitnya.

"Shhhhh." Kevin malah meringis.

"Kenapa?"

"Nggak tau." Kevin masih memejamkan matanya. Sama sekali tidak mau menjelaskan pada cewek itu.

Citra menyeka air matanya. Cowok itu masih bisa tenang, sedangkan Citra sudah tidak bisa menentukan perasaannya lagi. "Obatin luka kamu dulu."

"Nanti." Kevin semakin mendekap kaki Citra.

"Nanti infeksi."

"Bentar lagi." Jawab Kevin akhirnya.

***

Jakarta, 10.08.18

Beuh... Sibangke lebam-lebam.

Ada yang tau kenapa kali ini mereka berantem? Baku hantam sampe segitunya?

a. Bangke emosi

b. Bangke caper sama Citcit

c. Ada masalah lain

d. Romeo anggap Bangke Banci

e. (Isi Sendiri)

Entah mengapa, gue yakin sesuatu...

Follow ig. ila_dira

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang