Bab 11. Seludup

219K 15.6K 199
                                    

            Citra menggeliat, merasa tubuhnya lebih ringan sekarang. Perlahan menyeimbangi cahaya memasuki retina. Samar-samar mendengar suara dari dekatnya. Dia akhirnya bangun dan menemukan tubuhnya berbaring di atas bangkar.

Setelah sadar, dia langsung duduk. Memeriksa tubuhnya dan melihat sekitarnya tertutupi gorden. Citra mengucek mata pelan-pelan dengan kedua tangan, lalu turun dari bangkar.

"Kak, sudah bangun?" Tanya seorang gadis berseragam putih padanya. Citra melirik tag name yang tersemat di seragamnya.

"Maaf, Putri. Aku ketiduran." Ucapnya. Kedua gadis itu juniornya, Citra beberapa kali bertemu dengan mereka, tetapi dia tidak tahu namanya.

"Nggak apa-apa, kok, kak." Putri menggeleng bersama gadis di sampingnya. "Tadi, kak Kevin udah bilang kalau kakak kelelahan. Makanya dibiarin tidur, jangan diganggu." Jelasnya lagi.

Citra langsung ingat. "Kevin kemana?" Tanyanya meragu.

"Udah pergi, kak." Citra mengangguk mengerti.

"Buku aku di mana?" Dia langsung teringat dengan bukunya, ekor matanya menoleh pada meja, namun tak satu pun yang ditemukan.

"Udah dibawa sama kak Kevin juga." Citra terdiam. Lalu setelah itu keluar dari UKS menuju kamar mandi. Berniat mencuci muka agar kembali segar. Dia sangat malu, baru kali ini bolos sekolah sepanjang masa.

Rasa takut menggerogoti tubuhnya. Berbagai kemungkinan terngiang di benaknya. Dengan menundukkan kepala, dia kembali ke kelas. Baru menyadari jika dia meninggalkan dua jam pelajaran.

Citra kembali menunduk ketika memasuki kelasnya. Duduk di mejanya dan meraih buku yang ternyata diletakkan Kevin di sana. Citra membaca tapi tidak konsentrasi, meskipun tidak ada yang menanyakan keberadaannya sebelumnya.

Membiarkan perutnya kelaparan, Citra menunggu pelajaran selanjutnya. Ketika anak-anak mulai berhamburan masuk. Dia tetap diam dan siap menerima pelajaran.

Di depan pintu, Stef menyeringai. Langsung duduk di meja Citra dan menatapnya intens. "Hayo, Cit. Lo dari mana?"

Citra salah tingkah. Menggeleng dan mengabaikan Stef di depannya. "Nggak kemana-mana." Jawabnya karena Stef kembali menggoda.

"Lo diseludupin sama Kevin, kan?" Tanyanya. "Diseludupin kemana?"

"Nggak." Citra kembali mengelak.

Tetapi Stef tengil tidak mau kalah. Meraih pulpen di depannya dan meraih dagu Citra dengan benda tersebut. Cewek itu mengelak, tetapi Stef tidak mau kalah. Meraih buku dan mengangkatnya ke wajah Citra lagi. "Kemana?" Tanyanya lagi.

"Stef, udah masuk!" Kata Citra mengalihkan perhatian cowok tengil tersebut.

"Gue nanya, Cit." Stef kembali bersikukuh. Stef menoleh ke samping ketika bahunya di tepuk. Jason mendengkus dan menarik tubuhnya agar menjauh dari Citra.

"Jangan ganggu dia!" Katanya.

"Selow, bro. Lo bukan siapa-siapa Citra." Stef menyeringai.

"Gue bukan siapa-siapa dia. Tapi nggak ngeklaim dan ngatur-ngatur dia macem teman lo yang idiot itu!" Jason langsung emosi. Masih belum reda dari beberapa jam yang lalu dengan kejadian di lapangan basket.

"Nggak usah pake urat kali, bro, ngomongnya." Stef masih santai. Mendorong bahu Jason menjauh dan tersenyum sinis.

"Sialan!"

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang