Bab 42. Jalang Tanpa Gudik

155K 13.2K 438
                                    

"Gue yakin tuh, ceweknya Kevin jalang. Sok nyamar jadi cewek nerd begitu. Padahal kita tahu sendiri kan maksudnya apa sebenernya."

"Iya, gue juga yakin!" Cewek berambut panjang menyahut. "Persis banget tuh sama mantannya Nelson. Pura-pura baik, tapi niatnya morotin. Jess, lo harus hati-hati. Jangan sampe dia godain Nelson!"

Cewek yang dipanggil Jess itu mengangguk antusias. "Harus lah! Dia itu nggak selevel sama gue!" Jawabnya sombong. "Lagipula, dia bukan dari kalangan kita, kan?!" Cibirnya. "Lihat aja, dia nggak bisa gabung sama kita-kita. Nggak cocok dan nggak pantes!" Lalu mereka bertiga tergelak.

"Iya. Mau dipakein apa juga nggak cocok. Nggak pantes!"

"Sok malu-malu gitu lagi. Nunduk aja dari kemarin." Entah siapa namanya, kembali menghina tanpa perasaan. "Kevin bego banget mau aja ketipu sama dia. Sampe bikin keributan di club cuma gara-gara Ken godain itu cewek."

"Iya, Ken cuma ngedipin mata." mereka mengangguk membenarkan. "Hari ini sok lemah banget lagi. Masa cuma main jestki udah tepar aja." Kata yang lain. "Gimana bisa muasin Kevin coba?! Paling bentar lagi ditinggal itu anak!"

"Belum bangun juga ya dia?"

"Belum!" Mereka semakin mencaci Citra.

"Lo godain aja Kevin, Nas." Kata Jess. "Bikin itu cewek nangis."

Nas tergelak. "Bisa aja. Sekali kedip juga Kevin pasti takhluk. Cuma kayaknya Kevin sayang banget sama dia. Mau istirahat aja Kevin nyuruh pegawai buat bersihin ulang kamar. Tadi malem juga gitu, waktu kita ngumpul, itu cewek tetap dikekepin."

"Alah..., namanya juga masih baru. Semua cowok begitu kan, gaes? Cuma manis di awal aja." Sahut yang lain lagi. "Bentar lagi itu cewek juga pasti nangis di anggurin sama Kevin. Di duain, ditinggal, diputusin!!" mereka kembali tergelak senang.

"Jadi gimana? Gue godain nih?"

Mereka mengangguk. "Nanti malem kita nginap di sini. Buat Kevin mau nidurin elo, biarin itu cewek sendirian."

"Gampang!" Nes mengacungkan jempol. Lalu mereka terkikik senang. Kembali minum jus dari gelas masing-masing.

Mereka kembali menghina dan tergelak tanpa henti. Benar juga. Kevin tidak ada bedanya dengan cowok playboy lainnya. Manis di awal aja, nanti juga pasti bosan dan ninggalin.

Di balik tiang penyangga, tanpa mereka sadari Citra mendengar semua. Dia hendak ke dapur ketika bangun tadi. Tenggorokannya kering, di kamar tidak ada air minum. Cewek itu sendirian, tidak ada Kevin yang biasa membantunya.

Obrolan tentangnya terdengar tak mengenakkan sehingga Citra tetap diam di tempat. Benar juga, Citra bukan siapa-siapa Kevin. Mereka sudah putus, Citra tidak memiliki perasaan untuknya.

Tapi mengapa ketika mereka hendak melakukan hal jahat agar Kevin meninggalkannya, jantung Citra berdenyut nyeri?!

Sekarang dia ingin kembali ke kamar. Menyembunyikan diri dari mereka yang menghinanya tanpa ampun. Citra menahan nafas, memutar tubuhnya secara perlahan.

Cewek itu mengerjap, air mata yang sejak tadi dibendung mengalir membasahi pipi. Citra diam di tempat. Membiarkan Kevin yang entah sejak kapan berbiri di sana mendekat. Meraih tangannya lalu membawanya pada ketiga cewek yang menghina Citra.

Mereka syok. Langsung tergagap karena kepergok.

"Selain jalang, dia apa lagi?" Tanya Kevin pelan, menahan amarah yang sejak tadi diredam.

Ketiga cewek itu diam. Tak berani berbicara maupun mengangkat kepala. Aura mencekam membisukan mereka.

"JAWAB!!!" Kevin meninggikan suaranya disertai dengan gebrakan tangannya di meja.

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang