Bab 21. Clara

164K 14.4K 329
                                    

            "Maaf."

Citra menunduk merasa sangat bersalah. Kevin berbaring di sofa setelah mengganti pakaiannya. Meminjamkan pakaian Citra yang memang memiliki size jumbo dan menggulung tubuhnya dengan selimut tebal.

"Hm." Jawab Kevin malas tanpa membuka mata.

Citra terus menunduk. Dia sudah menyiapkan teh manis dan obat warung di meja, tetapi Kevin enggan meminumnya. Dia hanya berbaring dan memejamkan mata, Citra sudah menyuruhnya pulang, tetapi cowok itu seolah tidak menganggapnya ada.

Cewek itu mengangkat kepala. Pintu rumah diketuk dari luar. Citra beranjak dari sofa dan membuka pintu. Ternyata Clara sudah pulang. Mama tiri Citra, yang selama ini menjaga dan membiayai hidupnya.

"Mama..." Citra menyalami Clara. Zen berteriak menyambut kedatangan mamanya. Dia memeluk Citra dan minta digendong.

Clara merasa ada yang aneh. Dia menoleh pada sofa, Kevin masih berbaring seperti posisi semula. "Temen aku, ma." Kata Citra takut-takut, "Keujanan, badannya panas banget." Jelasnya semakin ketakutan.

"Temen sekolah kamu?" Tanya Clara mengernyit. Kembali memandang Kevin yang masih berbaring dan memejamkan mata.

"Abang Epin, ma. Abang yang beliin mainan mobil-mobilan dan ngajak kakak sama Zen ke pasar malam." Jelas Zen tanpa diminta.

Clara menatap Citra, cewek itu menunduk semakin takut. Keberadaan Kevin di sana memperkeruh suasana. Tetapi dia tidak tega membiarkan Kevin begitu saja setelah cowok itu enggan pulang ketika dia menyuruhnya pergi.

Clara mendekat, memeriksa suhu tubuh Kevin. Cowok itu menyipit untuk menyeimbangi cahaya. Clara tersenyum tipis, "Udah makan obat?" Kevin menggeleng lemah. "Udah makan?" Kembali Kevin menggeleng. "Kamu makan dulu, terus minum obat." Kevin mengangguk. "Cit, siapin makan buat temen kamu."

Citra mengangguk, langsung melesat ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Kevin. Selama Kevin tidur tadi, Citra sibuk di dapur, Zen membantunya meskipun adiknya hanya duduk di meja dan sesekali memeriksa Kevin yang tertidur. Langsung melapor pada Citra bahwa Kevin masih memejamkan mata. Sama sekali tidak bergerak ketika dia duduk di samping Kevin dan mencoel-coel wajah serta membuka kedua kelopak matanya.

Cewek itu kembali, membawa nampan dan meletakkan di atas meja. Clara membantu Kevin duduk lalu menyerahkan mangkok yang berisi bubur. "Kamu mau di suapin atau makan sendiri?"

"Suapin, tante." Jawabnya lemah.

Clara menoleh pada Citra yang masih berdiri di tempat, meremas tangan hingga memutih dan sesekali mencuri-curi pandang. Dia terkejut ketika Kevin dengan berani mengatakan permintaanya. "Cit, bantu Kevin makan. Badannya masih lemah, suapin." Suruhnya.

Citra mengangguk, lalu duduk di depan Kevin setelah Clara beranjak dari sana. Wanita itu memasuki kamarnya untuk mengganti pakaian. Ketika keluar kamar, dilihatnya Citra menyuapi Kevin yang masih lemah.

Citra mengangsurkan kembali pada Kevin. Cowok itu menjauh, dia malas makan meskipun perutnya lapar. Setelah beberapa suap, Kevin tidak sanggup menghabiskannya lagi. Kevin tidak pernah menyukai makan bubur.

"Sedikit lagi." Kata Citra pelan. Kevin menatapnya, cewek itu menunduk dan tetap menyodorkan sendok penuh padanya.

"Udah." Jawab Kevin menjauhkan wajahnya. Citra gemas, ujung sendok menyentuh bibir Kevin. Cowok itu akhirnya menerima suapan itu.

Selesai makan, Citra mengangsurkan air minum. Kevin menahan tangan Citra agar tetap memegang gelas saat ujung gelas masih di mulutnya. Begitu juga ketika Citra memberikan obat pereda demam padanya. Cowok itu menahan tangan Citra dan memasukkan ke dalam mulutnya. Citra merasakan mulut cowok itu panas. Langsung buru-buru menariknya, Kevin masih saja modus di saat keadaannya lemah.

Clara kembali lagi sembari menggelung rambut dengan handuk. Dia duduk di sofa lain dan Zen langsung duduk di pangkuannya. Dia melihat Kevin sudah kembali berbaring di sofa, efek obat itu langsung bereaksi, dia mengantuk beberapa saat kemudian.

"Kevin tidur di kamar Citra. Badan kamu sakit kalau tidur di sini." Ucapnya. "Cit, bantu Kevin pindah." Citra kembali mengangguk dan membantu cowok itu berjalan. Kevin berterima kasih, lalu membawa selimutnya serta.

Langsung menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur reot milik Citra. Cewek itu membantu membentangkan selimut lain agar Kevin lebih hangat. Setelah itu dia keluar dan menghampiri Clara di ruang tamu sedang menonton.

"Baju Kevin langsung laundry sama tante Nadia. Ekspress biar di anter besok pagi." Citra mengangguk. Langsung menurut perintah Clara. Cewek itu masuk ke kamar mandi dan mengumpulkan pakaian Kevin.

Meskipun tiri, tetapi Clara masih peduli padanya. Wanita itu bukan seperti ibu tiri seperti yang ada di sinetron, menyiksa lahir bathin hingga cewek itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Selama ini, Clara baik padanya. Meskipun wanita itu berbicara asal ceplos-ceplosan, terkadang Citra merasa terganggu, tetapi selain itu Clara baik.

Citra tinggal bersama Clara beberapa tahun terakhir. Pernikahan Clara dan papa Citra melahirkan Zen di keluarga mereka. Clara tidak mempermasalahkan keberadaan Citra di antara mereka. Dia menerima cewek itu di pernikahannya dengan Gino.

Tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Gino meninggal karena penyakit jantung. Menyusul istrinya yang telah berpulang duluan. Meninggalkan Citra dan keluarga barunya. Sehingga jadilah Clara menjadi tulang punggung untuk menghidupi mereka bertiga.

Selama ini dia bekerja di pabrik konveksi, sering mengambil lembur karena kebutuhan mereka semakin banyak. Citra ikut membantu dengan menjaga perpustakaan, meskipun hasilnya tidak seberapa, namun bisa menutupi uang jajan dan ongkos ke sekolah.

"Zen sudah makan?" Tanya Clara ketika Citra sudah kembali. Zen menggeleng, dia memang belum makan begitu juga dengan Citra. Clara terkekeh dan menggendong anaknya menuju dapur dan di ikuti oleh Citra dari belakang.



***

Jakarta, 10.06.18

Selalu cari kesempatan dalam kesempitan. Tapi nempel-nempel, sekarang minta disuapin kwkwk

Clara baru muncul. Yaps, Clara itu mama tirinya Citra ya 😅😅 Citra juga kakak tiri Zen.

Citra anak yatim piatu, gengs. Nyesek ya 😭😭😭

Bakalan banyak misteri nantinya. Pelan-pelan tapi pasti. Dikit tapi lanjut wkkwkwk

Menurut lo, Clara kejam gak sih sebagai ibu tiri?

a. baik

b. biasa aja

c. jutek

d. perhatian

e. (Isi sendiri)



Follow ig :

ila_dira

Novel.dira

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang