Bab 2. Niat

390K 31K 406
                                    


            Citra menunduk fokus pada buku si tangannya. Membaca tiap kalimat yang tertera di sana, sesekali mengerutkan dahi dan semakin serius.

Dia mengangkat kepala, menoleh pada dua orang siswa yang sedang berbisik-bisik sembari tertawa cekikilan. Mereka sepertinya hanya bermain-main di sana untuk menghabiskan waktu istirahat.

Kembali pada bukunya. Kian sunyi, hanya bolak-balikan lembaran buku yang terdengar. Di depannya beberapa buku mengantri untuk dia baca dan pelajari. Biasanya semua buku itu selesai dibaca dalam waktu singkat.

"Cit." Citra kembali mengangkat kepala. Seorang cowok berperawakan tinggi di usianya yang masih remaja tersenyum lebar padanya.

Tanpa diminta, cowok itu meletakkan buku di depannya. Lalu menggeser kursi untuk ia duduki tepat di depan Citra. Cewek itu pura-pura tidak mengetahui keberadaannya. Sibuk dengan bukunya meskipun susah untuk konsentrasi.

"Ajarin gue dong, Cit." Kata cowok itu tersenyum lebar. Berharap cewek introvert itu mau bekerja sama dengannya.

Citra diam, sedikit memiringkan tubuhnya. Tetapi cowok itu tidak mau menyerah. Dia mencondongkan tubuhnya sehingga Citra menahan nafas.

"Udah mau ujian. Pengen dapat nilai tinggi. Elo kan pinter, Cit. Bagi ilmu lah." Katanya.

"A... Aku sibuk, Jason. Kamu bisa mencari siswa lain atau guru private buat ngajarin kamu." Kata cewek itu dalam sekali tarikan.

Cowok itu Jason. Tersenyum tipis mendengar suara Citra. Jarang-jarang cewek itu berbicara panjang lebar. "Gue pengennya elo, Cit." Dia bersikukuh.

"Maaf," Citra beranjak, lalu merapikan buku-bukunya. Jason menahan tangannya, agar Citra tetap diam di tempat.

"Gue mau belajar bareng lo, Cit." Katanya. "Apa alesan lo nolak gue?" Tanyanya skeptis.

"Masih banyak yang mau belajar sama kamu."

"Gue maunya elo, Cit." Citra mengernyit. "Ada banyak alasan gue milih elo." Jason menarik nafas. "Kita sekelas." Katanya hati-hati. "Lo pinter. Lo unik..., lo cantik..." Jason ngelantur.

Citra muak, melepas tangannya tetapi Jason kembali menahannya.

"Sorry, gue berlebihan..." Jason serius. "Tapi bener, lo pinter dan beda dari yang lain." Citra makin sebal. "Gue lebih suka belajar sama orang seperti elo. Serius dan nggak neko-neko."

"Kamu berlebihan." Citra melepaskan tangannya dari cengkeraman cowok itu. Meninggalkan Jason di pertustakaan bersama siswa lain. Citra kesal mendapat gangguan seperti itu.

Dari gayanya saja sudah terlihat, nggak niat belajar!

Citra cemberut. Berjalan cepat di koridor sekolah. Tidak peduli pada sekitarnya, karena cewek itu ingin kembali ke kelasnya.

"Aw... Maaf, maaf." Citra meminta maaf tanpa mengangkat kepala. Dia kembali melanjutkan langkah, tetapi lengannya ditahan oleh seseorang. Citra mengangkat kepala. Melebarkan mata dan tergagap.

Cowok itu menoleh ke bawah, Citra ikut menoleh. Ternyata pulpennya jatuh.

Citra menundukkan badannya untuk mengambil pulpen tersebut. Namun, tangannya belum meraih pulpen tersebut, kaki cowok itu menendang terlebih dahulu.

Citra diam. Memandang pulpen yang terlempar jauh. Dia bangun, menatap cowok itu berani.

Cowok itu kembali memerintah dalam diam, menyuruh melalui tatapannya. Citra makin kesal. Dia memutar tubuhnya, melangkah pada pulpen yang terlempar jauh.

Senyum devil cowok itu terpantri. Tetapi pudar dalam sekejap ketika Citra melewati pulpen tersebut. Terus melangkah tanpa menghiraukan geramannya.

"Citra!!" Kevin emosi.



***


Jakarta, 13.05.18


Selow, BangKe... Jangan emosi kwkwkkw


Citra niat banget ngelawannya.


EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang