Bab 64. Andra

127K 12.3K 719
                                    

            Citra menundukkan kepala. Sejak tiba di gedung megah itu, dia sama sekali enggan beranjak dari sana. Membiarkan Stef dan Nina berbaur dengan yang lain, Citra menolak halus ketika mereka mengajaknya.

Nyatanya, sejak tadi nggak ada makanan yang masuk ke dalam perutnya. Hanya minum sirop yang dipaksa oleh Nina beberapa saat yang lalu. Itu juga nggak habis, isinya masih sisa setengah, Citra tidak bisa menghabiskannya lagi.

Sejak tadi Citra belum menemukan Kevin maupun Lolita. Hanya teman-teman cewek itu yang sejak tadi heboh dan menatap Citra sinis. Mereka terang-terangan mengatai Citra tidak tahu malu. Masih memiliki muka menghadiri pertunangan cowok itu.

Citra selalu menundukkan kepala. Dia bersembunyi di meja paling pojok. Berharap tidak seorang pun yang mengenali atau pun melihatnya. Biarkan saja mereka sibuk dengan pesta tersebut, kegiatan masing-masing yang tiada berhenti.

Ekor mata cewek itu melihat Kevin sekitar lima belas menit kemudian. Dia kembali menunduk, sepertinya Kevin tidak melihatnya di kerumuan para tamu. Kevin tersenyum tipis, sedang menyapa beberapa kelompok orang.

Citra dikejutkan panggilan Queensha. Cewek itu sumringah, menyapa Citra hangat. Barulah Citra merasa sedikit lebih baik. Dia hanya tersenyum menanggapi Queensha. Cewek itu terus bercerita padanya.

Katanya Romeo enggan datang, Queensha harus menangis dulu baru mau di ajak. Romeo akhirnya mengalah dan sekarang cowok itu sedang bergabung dengan teman-temannya. Membiarkan Queensha menghampiri Citra sendirian, cewek itu mengetahui keberadaan Citra dari Nina dan Stef.

Keduanya seperti kehilangan induk. Duduk berdua di meja paling pojok. Queensha mengambil beberapa jenis makanan, menyodorkan pada Citra dan menyuruhnya makan.

"Kenapa Kevin tunangan sama cewek lain? Bukannya kamu pacar Kevin ya?" Tanya Queensha kepo.

"Aku bukan pacarnya." Jawab Citra pelan.

"Tapi selama ini kamu dan Kevin barengan. Harusnya kan kalian pacaran." Ucapnya serius. "Kamu pernah kan pacaran sama Kevin?" Citra mengangguk ragu. "Terus sekarang gimana?"

"Udah nggak lagi." Jawab Citra.

"Kenapa?" Citra mengangkat bahu. Tidak mau menjawab pertanyaan Queesnha kali ini. Cewek itu maklum, lalu menyuruh Citra makan bersamanya.

Cewek itu tidak menolak. Dia mengangguk dan makan sedikit. Rasanya tidak begitu terasa di lidah. Citra tidak napsu makan apapun yang ada di sana meski tampilannya sangat menggiurkan.

"Apa aku mengganggu?"

Queensha dan Citra mendongak. Citra menggeleng sedangkan Queensha mengerutkan dahi. Memandang orang itu dan Citra bergantian.

"Dia kak Andra." Kata Citra pelan. "Temannya mbak Nina sama Stef."

"Wah, gantengnya." Queensha berbinar. Andra terkekeh dan mengambil tempat di samping Citra. Citra masih risih duduk bersebelahan dengan Andra. Tapi kata Nina Andra itu baik, sedang mencari pasangan. Semua yang dibutuhkan Citra ada dalam diri Andra.

Citra sendiri belum nemu feel sama Andra. Tapi dia mau di ajak jalan meskipun dalam perjalanan tadi mereka lebih banyak diam. Sepertinya Andra sangat sibuk, setibanya di gedung, Andra langsung ke belakang mengurung pekerjaan.

Katanya ada trouble. Citra yang tidak tahu menahu apa-apa hanya mengangguk pasrah.

Andra berbeda dengan Kevin. Andra ramah, jago mencari topik pembicaraan meskipun Citra hanya menjawab seadanya. Tidak berani bertanya banyak karena tidak biasa. Tapi Andra maklum pada Citra yang introvert. Kata Nina, Andra lebih suka cewek seperti Citra, nggak banyak ngomong dan pamer sana-sini macem cewek sekarang.

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang