Bab 82 . Musuh Baru

116K 11.4K 1.3K
                                    

 Bab 82. Musuh Baru

Yuhu, absen dulu.

Dari kota mana aja?

***




"Aku langsung pulang."

Citra mengernyit sembari membiarkan Kevin membuka helm yang dikenakan oleh cewek itu. Tidak biasanya Kevin langsung pulang tanpa mampir dulu ke rumahnya setelah mengantar hingga di depan rumah. Citra menerima helm tersebut, lalu Kevin merapikan rambut cewek itu yang berantakan.

Citra hendak bertanya, namun di urungkan, dia hanya mengangguk. Kevin tersenyum tipis kemudian mengenakan helm fullface-nya kembali dan berlalu pergi melewati gang sempit yang selalu dikunjunginya hampir setiap hari.

Kevin melaju kencang setelah di jalan raya, melewati celah kecil dengan ahli sehingga banyak pasangan mata yang menoleh padanya. Suara deru mesin motornya yang khas membuat orang-orang penasaran.

Dia memasuki sebuah bangunan tua, memelankan laju dan memarkirkan motornya. Memasuki bangunan tua tersebut dengan santai, Kevin mendengar suara teriakan dari dalamnya. Dia berdecak dan memasuki sebuah ruangan luas.

"Bukan gue, anjing!" Teriakan itu menggelegar penuh kebencian. "Lo pelakunya!"

Kekehan sinis menjawabnya. "Sekarang lo mau fitnah gue? Nimpalin masalah yang lo perbuat?" Lalu dia menunjukkan selebar foto. "Sudah jelas lo nidurin dia!" Lanjutnya memaksa cowok tersebut memandang foto tersebut.

Menyilangkan tangan di dada, Kevin menonton kelompok tersebut menghajar salah satu di antara mereka tanpa ampun. Dia sudah tidak berdaya, wajahnya berantakan tetapi tak sedikit pun bergeming minta ampun untuk dilepaskan.

"Minta bala bantuan ya?" Salah satu dari segerombolan itu menyeringai melihat Kevin masih santai di tempatnya.

Cowok yang tidak berdaya itu menoleh lalu mendengkus tidak suka. Namun dia tidak menolak kehadirannya, menarik nafas saat segerombolan itu mulai tertarik pada Kevin untuk diremukkan.

"Beraninya main keroyok, eh?" Kevin tertawa mengejek. "Kalau berani, sini!" Tantangnya santai.

"Bangsat!" Mereka secara beruntun menyerang Kevin. Cowok itu masih bisa meringis sebelum mengeluarkan jurus bela diri yang selama ini dikuasainya. Suara tumbukan, tendangan dan teriakan menggema di ruangan tersebut.

Cowok lemah yang tadi dihajar habis-habisan oleh mereka menoleh dan menghela nafas panjang. Kembali menjatuhkan wajahnya pada lantai dan memejamkan mata, tubuhnya nyaris rontok tetapi tidak merasakan apapun di sekujur tubuhnya.

Tidak berapa lama kemudian, Kevin berdiri menjulang tinggi tepat di samping wajah cowok tergeletak dilantai. "Masih hidup lo, njing?!" Tanya menendang tangannya.

"Bangsat, gue nggak nyuruh lo datang!" Maki cowok itu tidak tahu diri. Nyaris mati tapi tidak tahu rasa berterima kasih..

"Masih bisa lo ngomong?!" Ejeknya. "Sekali lagi mereka hajar lo seperti ini, lo mati! Alex berhasil dapatin cewek lo!"

Kevin kembali meringis, cowok itu tidak menjawab perkataannya lagi. Kevin menarik kerah seragam cowok itu dan membuatnya berdiri. Tidak ada rasa kasihan sama sekali, Kevin menyeretnya keluar dari sana. Dari ekor matanya melihat segerombolan yang tadi menyerangnya jatuh pingsan. Tergeletak mengenaskan di lantai berdebu dan kotor.

"Motor gue di bangunan tua milik Alex!" Kevin mematikan sambungan telpon tanpa menunggu di seberang line berbicara. Sudah pasti Stef males dan banyak alesan. Lebih baik ngomong cepat dan tidak menerima kesempatan mengeluarkan alesan.

EX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang