81. 虎子快来救我 - Huzi Cepat Selamatkan Aku

2.9K 173 4
                                    

Sebuah sepeda tua di depan Bai Luoyin, Youqi berada di hadapannya. Kemudian Bai Luoyin memegang setang, "Naiklah...".

"Saya yang akan memboncengmu, sudah lama juga tidak naik sepeda, saya ingin mencobanya".

"Kamu yakin bisa?". Bai Luoyin merasa ragu.

Youqi menepuk dadanya sendiri, "Tidak masalah".

Bai Luoyin duduk dengan perasaan tidak yakin, dan ketika Youqi naik, sepeda mulai oleng. Tubuh Bai Luoyin bergoyang ke kiri dan ke kanan, dan ketika ada selokan di depannya, dengan cepat Bai Luoyin melompat dari sepeda, ketika Bai Luoyin akan memegang jok belakang, tangannya tidak sempat meraih. Youqi yang masih mengendarai sepeda itu mampu mengantarkan dirinya ke selokan .

Untunglah selokan itu tidak lebar, dan sepeda tidak tersungkur masuk ke dalamnya, tapi setang sepeda yang kuat dan kokoh itu sempat menumbuk bagian bawah Youqi.

Ketika Bai Luoyin menghampirinya, Youqi sedang jongkok menempatkan kakinya di lututnya, terlihat wajahnya terasa menyakitkan.

"Bukankah tadi saya berkata biarkan saya yang memboncengmu, tapi kamu tetap bersikeras, bagaimana, ada yang sakit?".

Youqi melambaikan tangannya sambil mengaduh. "Jangan bicara dulu denganku".

Bai Luoyin tidak bisa menahan tawanya.

Akhirnya Bai Luoyin membantu Youqi yang kesakitan untuk berdiri.

Sudah lebih dari dua hari ini, Gu Hai tinggal di rumah bibinya, karena jaraknya sangat jauh dari sekolah, iapun berniat untuk pindah dalam beberapa hari ini, dia melihat-lihat bagaimana desain rumah di World Trade Center, Sejak itulah dia akan hidup sendiri.

Taksi melaju lancar, pemandangan di luar jendela bergerak mundur selangkah demi selangkah.

Ketika taksinya melewati jalan menuju sekolah.

Selama dua hari itu Gu Hai tidak melihat Bai Luoyin sekalipun, Gu Hai harus mampu bersembunyi dari tekanan hidupnya, dengan tenang dia berangkat ke sekolah seperti tidak ada yang terjadi, begitupun ketika dia kembali ke rumah bibinya, seolah hidup tidak tampak berbeda, walau nyatanya jauh dari itu.

Ketika mobil berhenti di persimpangan, Gu Hai melihat toko bini Zou dari balik jendela mobil. Toko itu penuh dengan pelanggan, sosok bibi Zou tampak samar terlihat di celah tirai. Dua hari, ya hanya dua hari tapi Gu Hai sudah merindukan masakan bibi Zou. Dia duduk di dalam mobil sambil merasakan aroma yang mengambang sedikit demi sedikit memasuki hidungnya.

"Kita hampir tiba". Sopir mengingatkan Gu Hai untuk menyiapkan uang.

Gu Hai dengan cepat mencari pecahan uang, dan ketika akan memberikannya, tiba-tiba dia melihat dua orang di luar jendela mobil.

Bai Luoyin sedang bersama Youqi, mereka berbicara dan tertawa sambil mendorong sepeda ke gerbang sekolah.

Gu Hai merasakan api kemarahan telah menguasai hatinya, dia menatap Bai Luoyin kembali, melihat wajahnya yang seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi, perasaan yang tak terkendali menyerang tubuhnya. Ternyata akulah satu-satunya orang yang merasa tidak bahagia, dan hanya aku yang peduli, tapi dimatanya aku hanya teman biasa, sama seperti yang lainnya.

Mobil telah berhenti, dan pengemudi itu langsung meraih uang yang diberikan Gu Hai, tapi Gu Hai tidak bergerak sama sekali.

"Ada apa?".

Pengemudi itu bertanya-tanya, kenapa wajah orang itu berubah? Apakah karena dia naik taksi gelap?

"Tidak apa-apa. Aku tidak jadi sekolah, tolong kembali lagi".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang