173. 临行前的准备-Persiapan Sebelum Keberangkatan

1.6K 106 14
                                    

"Youqi panggil temanmu ke sini, kita makan bersama".

Di saat sedang mencuci tangannya, Bai Luoyin bertanya, "Ayahmu dimana?"

"Oh, dia sedang dalam perjalanan bisnis".

Bai Luoyin menyeka tangannya, lalu pergi bersama.

Ibu Youqi sudah meyiapkan masakan satu meja penuh, sama sekali tidak seperti untuk makan tiga orang, masing-masing hidangan dibuat menarik dan tertata rapi, tentu saja mengundang rasa lapar dan ingin segera melahapnya bagi siapa yang melihatnya. Ibu Youqi tersenyum sambil menyuruh Bai Luoyin agar segera duduk dan berkata dengan lembut, "Tidak usah sungkan, makanlah apa yang kamu suka. Bibi tidak tahu apa kesukaanmu, jadi bibi membuat sedikit lebih banyak".

Bai Luoyin tersenyum. "Saya tidak pilih-pilih dalam makanan, saya suka makan apapun".

"Saya dengar dari Youqi, katanya kamu suka makan dan nafsu makanmu sangat besar".

Bai Luoyin melirik memandang Youqi. Kenapa tidak memujiku dengan hal-hal yang baik?

Youqi tertawa sambil menaruh beberapa masakan ke dalam mangkuk Bai Luoyin.

Sejujurnya Bai Luoyin tidak pandai mengobrol dengan orang tua, jadi dia hanya akan mendengar dengan apa yang dikatakannya, dan akan menjawab ketika ditanya, dan diapun tidak akan mengambil inisiatif untuk berbicara terlebih dahulu. Meski begitu Bai Luoyin sangat menyukai ibu Youqi, cantik dan lembut, setiap kali ibu Youqi mengeluarkan kata-katanya membuat hati Bai Luoyin terasa hangat.

Ada sedikit rasa iri di hati Bai Luoyin.

"Kemarilah, Bibi ingin memberimu makanan ke dalam mangkukmu".

Bai Luoyin melindungi mangkuknya, sambil tersenyum canggung. "Sudah cukup, saya kenyang".

"Kenyang?". Ibu Youqi menatap Bai Luoyin. "Bagaimana mungkin? Katanya kamu bisa menghabiskan setidaknya lima mangkuk nasi sekali makan, ini baru saja tiga mangkuk, lagipula sekarang masih pagi".

Bai Luoyin belum sempat berkata, ibu Youqi sudah meraih mangkuknya dan mengisinya dengan penuh.

Sejujurnya, Bai Luoyin memang sudah merasa sedikit kenyang. Beberapa hari ini nafsu makannya berkurang. Meski begitu Bai Luoyin masih sanggup untuk menambah beberapa mangkuk. Keahlian ibu Youqi memang benar-benar luar biasa. Banyak hidangan yang belum pernah Bai Luoyin mencobanya. Selain itu semua masakannya terasa lezat, maka akan sangat mudah bagi Bai Luoyin untuk menghabiskannya.

"Kemari, Bibi akan mengisi mangkukmu lagi". Ibu Youqi kembali berdiri.

Kali ini Bai Luoyin benar-benar merasa perutnya penuh.

"Bibi, saya benar-benar sudah tidak bisa makan lagi".

Ibu Youqi tampak kecewa sejenak. "Apa makanan bibi tidak enak?".

"Bukan begitu". Bai Luoyin segera meluruskan, "Masakan bibi sungguh lezat".

"Lalu mengapa makanmu sedikit?".

Bai Luoyin mengeluh, "Saya sudah makan sangat banyak".

Ibu Youqi menghela nafas dan kembali duduk dengan cemberut, mengangkat sumpitnya sambil diayun-ayunkan sejenak, sebelum akhirnya dia meletakkannya kembali, "Kamu tidak makan, maka sayapun tidak makan".

"Bibi, saya makan lagi".

Mendadak mata ibu Youqi kembali bersinar, dengan senang hati segera meraih mangkuk Bai Luoyin.

Kali ini, Bai Luoyin benar-benar sulit menelannya, tapi untungnya semuanya terasa lezat, kalau tidak pasti terasa tersiksa. Bai Luoyin sengaja makan dengan sangat pelan, dia terus mengunyah sampai akhirnya kedua orang itu tiba di gigitan terakhir dan meletakkan sumpitnya.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang