118. 半路杀出强敌 - Melawan Musuh Yang Kuat

2.7K 147 23
                                    

Ujian akhir telah tiba, sudah waktunya para siswa menyiapkan diri, banyak tugas dan latihan membuat para siswa kewalahan. Secara tidak langsung para guru akan bersaing satu sama lain dan akan menambah jam kelas, yang dulunya bisa pulang cepat, jangan harap sekarang bisa

Jam belajar seperti ini, konsekuensinya, penyakit tidur di kelas itu kambuh.

Padahal di bawah pengawasan ketat Gu Hai, Bai Luoyin telah berhasil menyingkirkan kebiasaan buruk ini, tapi sekarang Gu Hai tidak lagi berdaya, dengan begitu banyak tugas pekerjaan rumah, tidak mungkin dia menahannya untuk tidak mengerjakan, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, tidak mungkin langsung tidur, sebelum tidur, tidak mungkin kalau tidak saling melepas hasrat.

Di kelas belajar mandiri, Bai Luoyin akan selalu menulis sampai akhirnya dia tertidur dengan sendirinya.

Gu Hai mendongak dan melihatnya, dihatinya merasa ada tekanan. Sebaiknya malam ini jangan melakukan apa-apa, langsung tidur saja!

Kemudian dia mengeluarkan jaketnya dari dalam laci dan diselimutkanlah ke tubuh Bai Luoyin.

Ruang kelas yang tenang tiba-tiba ricuh, banyak dari mereka yang mengulurkan lehernya untuk melihat ke belakang, tepatnya ke pintu belakang. Kelas belajar mandiri yang membosankan itu terobati setelah munculnya sosok cantik yang berdiri di belakang pintu.

Gu Hai merasa penasaran, diapun memanjangkan lehernya untuk melihatnya. Gadis yang cantik.

Gu Hai tidak bisa tidak mengakuinya kalau gadis itu begitu cantik, kecantikannya itu bisa mengalahkan apapun yang ada di sekitarnya, kulit putihnya terlihat seperti menjadi transparan, matanya yang besar dan aura dari dalam dirinya terpancar mengeluarkan keindahan, gadis yang lembut, dada yang besar dan kaki yang panjang itub dibalut oleh pakaian bermerek terkenal di dunia, sungguh terlihat indah dan anggun.

Akibatnya sekelompok anak laki-laki malang itu tidak bisa duduk diam, ibarat kata jika mata mereka itu mengandung kail, niscaya mereka akan melucutkan pakaian gadis itu dengan kailnya. Ada apa? Berpakaian sangat cantik, dan berdiri di depan pintu kelas kami, ingin menantang hasrat kita?

Gadis itu seperti bukan orang biasa, meskipun begitu banyak pasang mata yang memandang, tapi dia masih bisa tenang berdiri, mata bulatnya tetap fokus menatap seseorang.

Masuk, semua orang di kelas tidak ada yang bergerak.

Gu Hai terus mengamatinya, sampai akhirnya gadis itu menuju meja Bai Luoyin, menurunkan tubuhnya, kemudian memegang dagu Bai Luoyin sambil terus menatapnya tersenyum manis. Ada apa ini? Beraninya merayu istriku di depan mataku, nyalimu besar sekali, sepertinya kau sudah bosan hidup.

"Ada yang bisa dibantu?". Gu Hai mengeluarkan suara dingin.

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke wajah Gu Hai sambil tersenyum, senyuman itu bagai bunga persik yang mekar sempurna.

"Tidak ada".

Kemudian mata itu beralih menatap orang yang sedang tidur di depannya, tatapannya begitu mendalam.

Gu Hai mulai menahan rasa marahnya, diam-diam menggigit giginya, mengapa aku harus menjadi laki-laki?

Suasana di ruang itu menjadi sangat aktif, mata pria yang tak terhitung jumlahnya terlempar di sini, harusnya wanita cantik itu datang kepadaku? Kenapa harus mendatangi Bai Luoyin?

Bai Luoyin masih tertidur, gadis itu tidak merasa terganggu, dia menyeret kursi dan duduk sambil menyimpan dagunya di atas tangannya, memandang mendalam tidak berbicara, dengan sabar terus menunggu Bai Luoyin terbangun. Gu Hai berani bertaruh, andaikan Bai Luoyin tidak terbangun juga, pasti gadis ini akan terus menunggunya, sampai kelas berikutnya dan berikutnya.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang