Setelah upacara pembukaan kompetisi olahraga.
Suara tembakan menggema di lapangan, menunjukkan dimulainya pertandingan.
Kompetisi pertama yang dipertandingkan adalah cabang olahraga 100 meter. Gu Hai yang terdaftar dalam cabang ini masuk di kelompok tiga. Jadi setelah upacara pembukaan selesai, Gu Hai langsung pergi bergabung ke dalam kelompoknya.
Sementara Bai Luoyin dan siswa lainnya duduk bersama di tribun untuk menonton. Bai Luoyin sudah siap dengan kameranya mengambil gambar Gu Hai, ketika dia menoleh, dia melihat Youqi yang berpakaian olahraga, seperti biasa dengan gaya glamornya, Bai Luoyin segera berteriak keras memanggilnya.
Youqi mendengar teriakan itu, kemudian segera menukar tempat duduk dengan siswa yang sedang duduk di samping Bai Luoyin sebelum akhirnya Youqi duduk berdampingan bersama Bai Luoyin.
"Kapan kompetisimu?".
"Besok dan lusa". Youqi menjawab sedikit malas.
Sambil melihat-lihat kamera, dengan santai Bai Luoyin kembali bertanya, "Apa persiapanmu?".
"Sepertinya saya belum siap".
Ketika Bai Luoyin akan membuka mulutnya, lima kontestan dari cabang olahraga 100 m sudah memasuki lapangan. Hal itu membuat Bai Luoyin lupa akan apa yang ingin tadi katakan. Matanya sibuk menyapu para kontestan untuk waktu yang lama, sampai akhirnya dia menemukan sosok yang sangat familiar, dan hatinya merasa lega. Segera ia mengambil kamera mengikuti pergerakan Gu Hai, tidak lama kemudian Gu Hai mulai memberikan senyuman hangat kepadanya, segera Bai Luoyin menekan tombol untuk menangkap momen berharga itu.
Seorang pemuda berjemur di lapangan.
Bai Luoyin meletakkan kamera dan melihat-lihat hasil gambarnya. Dia tidak bisa untuk menahan senyum bahagianya. "Dasar bodoh".
Youqi yang mendengar ketika Bai Luoyin berkata bodoh, ada semacam perasaan yang tidak jelas meluap dari bibirnya. Dari sejak Gu Hai muncul, sampai Bai Luoyin mengambil gambar, dan kemudian menyimpannya, itu proses yang tampaknya biasa-biasa saja, tapi ketika ada senyum yang keluar dari mulut Bai Luoyin, semua berubah menjadi begitu luar biasa.
Tidak ada yang tahu kapan Luo Xiaoyu muncul, tiba-tiba dia sudah duduk di barisan bawah Bai Luoyin dan Youqi.
"Ibu guru". Bai Luoyin berteriak.
Luo Xiaoyu segera menoleh ke belakang dan membalasnya dengan senyuman. Bai Luoyin segera menangkap momen menakjubkan itu dengan kameranya.
Pertandingan segera dimulai.
Regu pertama sudah siap, beberapa ada yang terlihat gugup, juga ada yang terlihat penuh semangat. Begitu suara ledakan terdengar, sorak sorai di tribun mulai menggema. Bai Luoyin menonton begitu fokus, bahkan sampai ke titik terkecil tidak dia lewatkan. Tidak hanya menonton, dia juga diam-diam mengingat satu persatu dari kontestan yang mungkin menjadi ancaman bagi Gu Hai .
Regu pertama segera selesai.
Regu kedua sudah siap dengan segala kemampuannya masing-masing. Suara hiruk pikuk penonton yang baru saja menjadi hening, kini kembali menggema.
Entah siapa yang memulai, dari kerumunan penonton ada seseorang yang membuat gaduh, seketika tribun penuh teriakan.
Bai Luoyin tidak bisa mendengar jelas, yang bisa dia tangkap hanya kata 'cokelat'.
Youqi bertanya kepada seorang siswa di belakangnya, "Mereka kenapa?".
Siswa itu berkata riang, "Guru kita terlalu mencolok, dari banyak peserta kompetisi, hanya Gu Hai yang diberi cokelat".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...