107. 老爸你结婚吧 - Pa, Menikahlah

2.2K 143 1
                                    

Ketika Bai Luoyin kembali ke rumah, dia melihat kerumunan di sekitar pintu rumahnya.

Beberapa orang sedang melakukan pemukulan, orang yang berada di tengah kerumunan itu terlihat berjongkok, Bai Luoyin yang tinggi, dapat melihat pemandangan di dalamnya. Seseorang telah terbaring di tengah-tengah kerumunan, dikepung oleh orang-orang yang melemparkan sesuatu kepadanya, ada yang melempar daun, melempar telur mentah, melempar batu...

"Jika saya tidak membaca koran, saya tidak akan pernah tahu ada orang seperti itu".

"Iya! Bagaimana orang itu bisa begitu jahat?".

"Saya melihatnya di televisi dan itu benar-benar menyebalkan, sampai saya tidak bisa makan"

"Sampah seperti ini harus langsung dilaporkan, agar tidak ada lagi korban".

Bai Luoyin melihat paman Liu yang sedang berjalan sambil membawa koran, dengan ramah berkata, "Paman Liu, bolehkah saya melihat koran itu?".

Paman Liu menurunkan kacamatanya dan mengangkat kelopak matanya, melihat Bai Luoyin. Paman Liu memberikan koran itu sambil menepuk bahu Bai Luoyin, "Segera pulang, bujuk ayahmu, katakan sesuatu pada ayahmu. Kita semua tahu bahwa ayahmu itu orang yang seperti apa....".

"Betul!". Bibi Zhang menambahkan, "Hari itu saya pernah berkata menjelekannya, saya rasa ayahmu mendengarnya, tolong sampaikan maafku untuk ayahmu".

Setelah Bai Luoyin masuk ke dakam rumah, dia masih bisa mendengar teriakan mengutuk dari luar.

"Jangan pernah datang lagi, kalau tidak, aku akan menghajarmu".

"Jika kau berani datang lagi ke warung Xiaozou, aku tidak akan mengampunimu".

"Pergi! Pergi!".

Bai Luoyin memegang koran itu dengan keras, menimbulkan koran itu menjadi kusut, seluruh halaman depan koran itu memuat berita tentang masalah ini, dan tanpa editan, dapat dilihat bahwa sepertinya berita ini harus segera terbit, photo yang ditampilkannya juga hasil tangkapan sore ini.

Bai Luoyin tahu bahwa memuat berita itu tergantung keberuntungan, tetapi jika membuat laporan berita seperti ini harus membutuhkan koneksi yang kuat.

Ada banyak orang tua di sini, dan mereka tidak bisa manggunakan internet, selain dari koran dan televisi, dari mana lagi mereka mendapat berita, dan mereka itu sangat akrab dengan Bai Hanqi, Bai Luoyin merasa khawatir tetangganya akan bersikap lain apalagi sampai memengaruhi perasaan ayahnya, Bai Luoyin merasa media juga harus punya etika dalam menyampaikan berita....

-------

Gu Yang sedang menyetrika celananya, matanya terus terlempar ke arah Gu Hai.

Gu Hai sedang menonton televisi acara olah raga sambil memegang ponsel dengan kuat, tubuhnya seperti patung, luar biasa dia bisa tahan tanpa bergerak sama sekali untuk waktu yang lama.

"Ehemm....".

Gu Yang berdeham beberapa kali, dengan dingin berkata, "Sudah iklan kenapa masih serius?".

Mata Gu Hai terus terfokus pada layar televisi, hanya tangan yang bergerak, dia mengambil remote dan mengganti saluran.

Gu Yang diam-diam mengirim pesan kepada Gu Hai.

Gu Hai begitu semangat, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Dia melemaskan tubuhnya, membuka layar ponsel, dengan rasa gembira yang tidak bisa diungkapkan dapat terlihat dari ekspresi wajahnya yang ceria.

Segera, dia menemukan bahwa ini adalah pesan kosong dari Gu Yang.

Seketika wajah Gu Hai menjadi gelap, mata tajam perlahan bergerak ke arah belakang.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang