103. 无耻的代言人 - Juru Bicara Yang Tak Tahu Malu

2.2K 129 11
                                    

Tengah malam Gu Hai terbangun, dan melihat Bai Luoyin tidur membelakanginya terlihat sangat lelap.

Ini merupakan malam yang langka, kenapa dia bisa tidur? Bukankah akan menjadi sia-sia...

Tangan Gu Hai menelusuri punggung mulus itu ke atas sampai posisi bahu, lalu menarik tubuh Bai Luoyin agar lebih dekat lagi. Menggerayangi tubuhnya kemudian dia mengubah posisi tubuh Bai Luoyin agar menghadap ke sisinya.

Wajah yang tampan.

Gu Hai menyesap bibir Bai Luoyin.

Bai Luoyin seperti menyadarinya, dia mendengus, lalu berbalik lagi memunggungi Gu Hai.

Gu Hai memegang bahu Bai Luoyin dan menariknya lagi.

Bai Luoyin yang punya kebiasaan tidur menghadap ke sebelah kanan, sedang kebiasaan tidur Gu Hai menghadap ke sebelah kiri, jadi ketika Gu Hai memaksa untuk menghadapnya, maka Bai Luoyin akan merasa tidak nyaman, menyebabkan dia menjadi setengah tidur dan setengah bangun, setiap kali Bai Luoyin mencari posisi tidur yang nyaman, dia selalu tidak dapat menemukannya karena ada sepasang tangan yang selalu menghancurkannya.

Sekitar empat atau lima kali Gu Hai membolak-baliknya, Bai Luoyin akhirnya terbangun.

"Apa yang kamu lakukan?".

Bibir Gu Hai tersegel.

Bai Luoyin yang mengantuk, bagaimana bisa saya ada minat melakukan itu! Bai Luoyin mendorong Gu Hai lalu berbalik dan melanjutkan tidurnya.

Akibatnya, sepanjang malam Gu Hai menjadikan Bai Luoyin seperti kue dadar, dia terus membolak-baliknya, sampai pada akhirnya Bai Luoyin menyerah, di tengah malam itu mereka terdiam. Akibatnya Gu Hai kembali menguasai Bai Luoyin.

Pagi hari, langit masih belum terang, Bai Luoyin sudah terbangun, dia tidak bisa tidur, kemudian duduk di tempat tidur sambil memandang ke samping arah Gu Hai, terlihat Gu Hai tidur sangat nyenyak. Terang saja dia bisa tidur nyenyak, dia asyik sendiri tadi malam.

Bai Luoyin menyesal dia suka mengatakan bahwa Gu Yang lah yang lebih tampan.

Karena itu, Gu Hai terus mengganggunya, Gu Hai selalu bertanya siapa yang paling tampan, jika Bai Luoyin menjawab bahwa memang Gu Yang paling tampan, maka Gu Hai akan menarik Bai Luoyin dan menjadikan Bai Luoyin tawanan, kemudian menggodanya sampai Bai Luoyin kewalahan, setelah Bai Luoyin tidak berdaya maka Gu Hai akan kembali bertanya siapa yang lebih tampan, akhirnya Bai Luoyin mengatakan Gu Hai lah yamg paling tampan, nyatanya, itu tidak menyelesaikan masalah, mendengar perkataan itu Gu Hai semakin beringas, bahkan ketika sudah selesaipun Gu Hai masih saja ingin melakukannya untuk yang ke dua bahkan yang ke tiga.

Bai Luoyin menyeret tubuh lelahnya ke kamar mandi, buang air kecil, mencuci muka, dan menyikat gigi.....

Terlihat ada dua thumbler kumur di atas rak yang bergambar dirinya bersama Gu Hai, Bai Luoyin tidak tahu kapan Gu Hai mengambil gambar itu, kemudian Bai Luoyin mengambil salah satu thumbler itu, dia melihat-lihatnya sambil bergumam, dia sedikit enggan untuk menggunakannya.

Handuk bersih tertata rapi lengkap dengan produk perawatan kulit, dan semuanya baru.

Apakah saya sudah siap menyingkirkan masa lalu dan memulai hidup baru di sini?

Bai Luoyin merasa belum siap.

Gu Hai yang selalu menyentuh bantal, terasa bsntal di sampingnya tidak berpenghuni.

Gu Hai segera terbangun, dia duduk dan melihat sosok Bai Luoyin di kamar mandi.

Gu Hai menyusulnya, berbagi wastafel untuk mencuci muka, kemudian dia buang air kecil, dan mengajak Bai Luoyin, "Kita kencing bersama yuk?".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang