144. 发情的大灰狼-Masa Estrus Sang Serigala

2.3K 141 10
                                    

Berarti kau belum makan?". Gu Hai menyentuh perut Meng Tongtian, "Apa tidak lapar?".

Meng Tongtian menggelengkan kepalanya, "Tidak, saya sudah makan di kamar kakek-nenek, makan segala macam masakan lezat, ada ikan dan daging yang tidak bisa dimakan di luar".

"Ada ikan dan daging?". Gu Hai melemparkan tatapan bertanya kepada Meng Tongtian.

Meng Tongtian mengangguk riang, "Iya".

Gu Hai berpikir. Bibi Zou membuat masakan lezat untuk kedua orang tua itu, mungkin dia tidak ingin membuat kecurigaan kalau ada masalah dengan cucunya.

Tiba-tiba Meng Tong langsung berkata: "Awalnya semua masakan lezat itu berada di luar, tapi setelah tahu kakak akan datang, semua masakan itu ditarik masuk ke dalam".

Oh...

"Ini semua ide kakak Bai!". Meng Tongtian berkata sambil menempelkan pinggangnya, "Dia tidak ingin kakak makan, lalu menyembunyikan semuanya!".

Seketika wajah Gu Hai berubah, kemudian menurunkan Meng Tongtian dari pangkuannya, lalu berjongkok dan menatap Meng Tongtian.

"Kamu tidak boleh mengatakan hal-hal buruk tentang saudaramu".

"Saya berkata yang sebenarnya, sangat menyebalkan, dia tidak hanya menggertakmu tapi juga suka menggertakku!".

Gu Hai menatap Meng Tongtian dengan penuh penasaran, "Coba beri tahu, bagaimana cara dia mengganggumu?"

"Dia selalu tidur denganku dan selalu merampas selimut, selain itu dia tidak memperbolehkanku melakukan apapun, juga melarangku untuk tidak bicara apapun!".

Gu Hai mencoba mengendalikan dirinya, "Kapan kau tidur dengannya?".

"Beberapa hari ini tidur bersama".

Setelah Meng Tongtian berkata, tiba-tiba dia sadar akan sesuatu kemudian berteriak sambil tersedu-sedu, "Ow".

Saya tidak menangis, apa yang dia tangisi?

Meng Tongtian berkata sambil menangis. "Kakak, saya tidak akan bisa melihatmu lagi".

"Kenapa?" Gu Hai mengulurkan tangannya menghapus air mata Meng Tongtian.

Meng Tongtian berkata dengan hidung merah. "Kakak Bai berkata, jika saya mengatakan ini, dia tidak akan membiarkan saya bisa melihatmu lagi".

Gu Hai menekan kemarahan lalu bertanya dengan lembut. "Maksudmu?".

"Karena tinggal sekamar dengannya. Dia tidak membolehkanku untuk memberitahumu".

Gu Hai paham, kemudian berdiri dan menatap ke depan, tiba-tiba Meng Tongtian memeluk Gu Hai.

Meng Tongtian menangis keras. "Kakak, kau tidak boleh menemui kakak Bai! Jika kakak memberitahu dia tentang hal ini, maka saya tidak akan melihatmu lagi! Jika itu terjadi, maka sata tidak dapat mainan baru lagi".

Gu Hai memangku Meng Tongtian dan berkata, "Jangan menangis, tidak udah khawatir, kakak akan selalu ada, kau anak baik, mainan pasti akan merindukanmu".

Meng Tongtian masih menangis, "Tapi dia pasti akan memukuliku!".

Gu Hai mengusap kepala Meng Tongtian sambil menggertakkan giginya. "Yang seharusnya dipukul itu dia".

Meng Tongtian menarik hidungnya. "Sekarang saya merasa tenang".

Kedua orang itu kembali ke kediaman keluarga Bai.

Pada saat itu Bai Luoyin tidak menaruh kecurigaan apapun, pada saat bibi Zou tahu bahwa Meng Tongtian sedang mengejar Gu Hai, dia tidak membahasnya samasekali.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang