151. 发现可疑之物-Suatu Hal Yang Mencurigakan

1.9K 109 1
                                    

"Empat belas tahun yang lalu, saya bertemu dengan tuan Gu, pada waktu itu merupakan masa-masa paling sulit dalam hidup saya, rasanya tidak ada lagi tempat untuk berpijak, sampai akhirnya saya pergi ke Xiamen, dan menjadi resepsionis di hotel bintang lima. Pada saat itu tuan Gu sedang ada tugas ke Xiamen, dia menginap di hotel itu, dan itu pertama kalinya saya melihat tuan Gu. Saya merasa ada sosok yang begitu mengesankan, dari situlah saya mulai merasa kalau pria seperti dia layak menjadi pendamping...".

Jiang Yuan berkata begitu hidup, seolah kembali ke masa itu, matanya sangat bercahaya.

"Kemudian saya mulai berpikir keras bagaimana untuk mendekatinya, walau kenyatanya ia selalu jauh dariku. Setelah itu saya mendengar dia sudah mempunyai istri, tapi saya masih belum mau menyerah. Sampai akhirnya diam-diam saya memasuki pangkalan militer, dan hampir saja sekelompok tentara bodoh menangkapku, dan sampai akhirnya berbagai rumorpun mulai menyebar. Sampai suatu saat, nyonya Gu menemui saya dan berbincang, dia merupakan sosok wanita yang sangat berpendidikan, tidak ada kemarahan sedikitpun darinya, dengan tenang dan penuh kelembutan dia memberitahuku kalau menikah dengan seorang tentara itu tidak seindah yang kita bayangkan. jujur saya cukup kagum dengan kepribadiannya, tapi dibalik itu semua, saya menyimpan rasa cemburu, cemburu akan semua kepribadiannya yang miliki. Akhirnya saya merasa harus menyerah, dan mulai menjauh. Tidak lama setelah itu, tuan Gu menghubungi saya dan mengatakan bahwa istrinya telah meninggal dunia. Saya pikir ini merupakan kesempatan bagus bagi saya. Setiap saat saya memberinya semangat dikala tuan Gu bersedih dan tertekan, hubungan itu berlangsung selama dua tahun, sampai akhirnya di tahun kemarin tuan Gu melamar saya".

Mata tajam Bai Luoyin menatap wajah bahagia Jiang Yuan.

"Itu berarti sebelum ibu Gu Hai meninggal, Gu Weiting belum mengungkapkan perasaannya kepada anda?".

Jiang Yuan mendesah, "Benar, tapi saya bisa merasakan ketulusannya, jika dipikir-pikir hal itu terlihat cukup konyol".

"Kenapa?".

"Apa yang tidak bisa didapat bisa menjadi yang terbaik, bahkan sampai hari ini, saya selalu merasa orang yang dicintainya adalah istrinya, dan saya merasa hanya sebagai peghibur ketika dalam kesepiannya. Apa kau tahu? Setiap kali tuan Gu pulang ke rumah, hal pertama yang ditanyakannya adalah barang-barang yang ada di rumah, bukan saya, ketika dia berbicara kepada orang lainpun yang dibahas itu adalah istrinya, pancaran di matanya begitu dalam dan kuat, namun ketika berbicara tentang saya di depan orang lain, tidak terlihat ada pancaran seperti itu di dalam matanya. mungkin inilah yang disebut perbedaan cinta, cinta itu gairah, cinta itu menyakitkan".

Pada kenyataannya, Bai Luoyin tidak peduli apakah Gu Weiting mencintai Jiang Yian atau tidak. Yang jelas saat ini Bai Luoyin hanya peduli seperti tentang perasaan Gu Weiting terhadap istrinya yang begitu mendalam, tapi mengapa Gu Hai tidak pernah menyadari akan hal itu.

Apakah karena kecerobohan Gu Hai, atau perasaan Jiang Yuan yang salah tempat?

"Apa kamu masih ragu apa yang saya katakan?". Jiang Yuan menerka isi pikiran Bai Luoyin.

Bai Luoyin terdiam.

"Apa kau pikir saya berbohong? Sengaja membuat kesedihan agar mendapat simpatimu? Atau sengaja merekayasa seolah-olah saya tidak bersalah, menjauhkan cerita saya dari kematian istrinya?".

Meskipun Jiang Yuan sudah berusaha meyakinkannya, namun Bai Luoyin tetap tidak mengurangi nada bicaranya.

"Berapa banyak yang anda ketahui tentang kematian ibu Gu Hai?".

Jiang Yuan mengatakan kepada Bai Luoyin dengan sangat tegas. "Saya tidak tahu apa-apa, saya juga tidak pernah ingin mengetahuinya. Kalaupun saya mengatakan bahwa saya mendekati tuan Gu setelah kematian istrinya, apakah kamu akan percaya?".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang