Bai Luoyin dan Yang Meng bergegas menuju qiánmén. Sepanjang jalan qiánmén dihiasi dengan lampu lampion, mereka berkeliling melihat-lihat sekitar, ada pertunjukan opera, sulap, akrobat.... ada teriakan orang-orang yang menawarkan produk-produk khas Beijing, ketika matahari mulai terbenam suasana semakin ramai, mereka bergabung dengan sekelompok orang untuk melihat atraksi liong dan barongsai, decak kagum dan gemuruh tepuk tangan menambah suasana semakin hidup.
Berbagai macam makanan ringan yang menggoda semua tersedia di situ, membuat Bai Luoyin dan Yang Meng tergoda untuk membelinya.
"Eh, ada permainan tebakan berhadiah di sana."
Bai Luoyin mengikuti Yang Meng untuk melihat lebih dekat.
Di depannya ada papan besar dengan kertas merah di atasnya, dan beberapa tulisan kuas yang berbunyi. Barangsiapa yang bisa menebaknya akan mendapat hadiah berupa makanan, Ronde atau Bola Ketan Lentera, tetapi jika anda menebak dengan salah, maka tidak ada kesempatan kedua.
Ketika giliran Bai Luoyin, akhirnya dia mulai menebak teka-teki dengan mudah, dari babak pertama dan kedua, Yang Meng bertanggung jawab untuk mengambil hadiah sampai kedua tangannya tidak cukup untuk memegangnya.
Pemilik kios itu mulai khawatir, jika mereka terus lanjut, maka dalam waktu lima menit akan terbabat habis.
"Teka-teki kelima dari baris ketiga mengungkapkan teman itu seperti awan". Bai Luoyin melanjutkan.
Seorang gadis yang bertanggung Jawab sebagai juri itu berkata, "Salah".
Akhirnya si pemilik itu berteriak, "Salah, ayo berikutnya!".
"Mustahil!".
Bai Luoyin merasa jawabannya sangat yakin, kemudian Bai Luoyin menyambar kertas dari gadis itu, dan ternyata jawaban Bai Luoyin memang benar.
"Kenapa bisa jadi seperti ini? Saya sudah menjawab benar, tapi kau mengatakan salah, apa takut kehabisan hadiah?". Yang Meng berada di sampingnya ikut kagum.
Akhirnya, si pemilik kios itu berkata sambil tersenyum.
"Ini malam perayaan cap go meh, bukannya kami tidak mau memberi hadiah, tapi kami ingin lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam permainan ini. Dua pria tampan, saya tahu kalian sangat berpengetahuan, anda begitu mudah untuk mendapatkan hadiah sebanyak yang anda inginkan, tapi intinya adalah masih banyak orang yang ingin ikut berpartisipasi menunggu di belakangmu, alangkah baiknya jika anda harus memberi orang lain kesempatan juga kan? "
Bai Luoyin tersenyum dan menunjukkan kemurahan hatinya lalu berbalik.
"Tunggu, ambil!".
Ketika Bai Luoyin berbalik, seseorang melemparkan sesuatu dan dengan cepat Bai Luoyin meraihnya.
Setelah menangkapnya, segera Bai Luoyin membukanya, Yang Meng langsung berteriak, "Bola ketan lentera yang sangat besar! Ini.... Apa itu sudah matang?".
Sejenak Bai Luoyin memberikan tatapan kosong, pikiran melayang kemudian tenggelam dalam keramaian dan hiruk pikuk jalan.
Hari sudah gelap, semua lampu jalan telah menyala, Bai Luoyin dan Yang Meng berdiri di ujung jalan, menikmati keindahan cahaya lampu, setelah merasa puas akhirnya mereka pulang ke rumah.
Ketika Bai Luoyin sampai di rumah, hidangan telah tersedia di meja makan, orang-orang di rumah menunggu kedatangannya, Meng Tongtian yang melihat kedatangan Bai Luoyin, dia segera berpindah kursi, kemudian memberi isyarat kepada Bai Luoyin untuk segera duduk.
"Ayo ayo ayo, makan". Bai Hanqi berteriak.
Semua orang mengangkat cangkir di tangan mereka, terlepas apakah itu minuman memabukan atau sekedar minuman biasa. Bersulang....
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...