152. 事情有了眉目-Mencapai Titik Terang

1.8K 106 4
                                    

Ajudan Sun sekali lagi bertemu dengan Bai Luoyin, dan kalimat pertama yang dikatakannya adalah: "Akhir-akhir ini saya sangat sibuk".

Bai Luoyin tidak bisa menunggu lama, ia segera mengeluarkan kalung itu dan menunjukannya kepada ajudan Sun.

"Apa maksudmu?".

Reaksi yang sama seperti Gu Weiting, kini sudah jelas, sepertinya memang tidak ada yang pernah melihat kalung nyonya Gu itu.

"Kalung ini saya temukan di dalam kamar ibu Gu Hai".

Ajudan Sun berusaha tenang, segera ia duduk, matanya menatap Bai Luoyin, "Apa yang ingin anda katakan mengenai kalung itu?".

"Saya merasa kematian ibu Gu Hai ada hubungannya dengan kalung ini, saya sudah bertanya kepada Gu Hai, juga kepada jenderal Gu, tapi mereka tidak pernah tahu apapun terhadap kalung ini".

Ajudan Sun tersenyum tipis, "Apa yang harus bisa dijekaskan? Nyonya memiliki banyak perhiasan, jadi bagaimana bisa jenderal dan Xiaohai akan mengingatnya satu persatu, belum lagi beliau telah lama meninggal, bisa jadi semua kenangan nyonya lambat laun menjadi kabur".

Mata Bai Luoyin sangat tegas, "Saya sudah melihat semua perhiasan milik ibu Gu Hai, tapi hanya kalung ini yang berbeda dari segi modelnya. Bukan hanya itu, semua perhiasan tersimpan dalam tempat khusus, tapi hanya kalung ini yang disimpan di sudut rak buku yang mana orang-orang tidak akan pernah menyangkanya".

Ekspresi ajudan Sun masih tetap sama, "Melihat dari status nyonya, sangat wajar jika seseorang memberi hadiah kepadanya, mungkin saja nyonya tidak menyukainya lalu menyimpannya di sembarang tempat".

"Tidak". Bai Luoyin sangat yakin pada dugaannya sendiri, "Tidak mungkin membuang barang yang sangat bernilai, ini bisa jadi ketika dia menerima kalung ini, tidak lama kemudian terjadi hal yang tak terduga, sampai kematian itu datang, kalung ini belum sempat dia simpan".

"Luoyin". Ajudan Sun berdiri kemudian menepuk bahu Bai Luoyin, "Saya tahu ambisimu begitu besar untuk membantu Xiaohai, tapi ini tidak semudah seperti yang kau bayangkan. Jenderal Gu sudah berupaya untuk menemukan kebenarannya, saya tidak tahu berapa banyak usaha yang dilakukannya, tapi hasilnya nihil. Jika dari pihak lain dapat menutupinya, pasti pihak itu sangat kuat, ada sesuatu yang tidak bisa dia lawan, kalaupun sekarang kita menyelidikinya lagi, khawatir akan menimbulkan lebih banyak masalah lagi".

"Saya tidak peduli dia memiliki banyak pengaruh, yang saya inginkan menemukan kebenaran, saya tidak bisa membiarkan Gu Hai tidak tahu yang sebenarnya mengenai kematian ibunya".

Melihat keteguhan Bai Luoyin yang keras, ajudan Sun merasa tak berdaya.

"Lalu sekarang apa yang Anda dapatkan?".

Bai Luoyin mengangkat kalung itu, "Ini adalah sebuah petunjuk, kalung ini diketemukan di kamar ibu Gu Hai yang tersimpan bukan ditempat layaknya perhiasan lainnya, dua hal ini patut diselidiki".

"Sama seperti apa yang anda katakan, banyak hal yang membuat curiga, bahkan ketika itu lebih banyak lagi daripada yang anda curigai saat ini, tapi apa hasilnya, semua kosong. Saya tahu tahu kau menang anak yang cerdas dan baik, tetapi mengenai hal ini sebaiknya anda tidak perlu ikut memikirkannya".

"Tidakkah anda juga berpikir kalau kalung ini merupakan petunjuk juga?". Bai Luoyin terlihat khawatir, "Kejadiannya setelah ibu Gu Hai hanya menerima kalung ini, siapa yang memberinya? Apa motifnya?...".

"Cukup". Ajudan Sun memotong perkataan Bai Luoyin. "Nak, lebih baik pulanglah, sekarang sudah malam".

"Tapi...".

Bai Luoyin ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ponsel ajudan Sun berdering, dan itu membuat Bai Luoyin menghentikan niatnya untuk sementara.

Ajudan Sun pergi meninggalkan Bai Luoyin untuk menjawab telepon, Bai Luoin mengikutinya sambil berusaha menenangkan diri.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang