Ketika Bai Luoyin baru saja masuk ke dalam mobil, Gu Hai bertanya, "Tadi pagi kau kemana saja?".
"Ke toko bibi Zou". Bai Luoyin menjawab malas.
Gu Hai sangat menyadari suasana hati Bai Luoyin, sebelum dia pergi suasana hatinya masih bagus, sekarang bagaimana bisa menjadi buruk setelah kembali? Siapa yang membuat kesal istriku?. Tangannya memainkan beberapa helai rambut Bai Luoyin, lalu bertanya lembut, "Ada apa?".
"Tidak ada apa-apa, ayo jalan".
Gu Hai menjalankan mobilnya lalu menyerahkannya sebuah kotak kepada Bai Luoyin.
"Apa ini?".
Gu Hai yang sedang konsentrasi menyetir, dia tidak menjawab pertanyaan dari Bai Luoyin, kemudian Bai Luoyin melihat kotak itu, ternyata sebuah ponsel.
"Kenapa kamu membelikan saya sebuah ponsel?". Bai Luoyin mengembalikannya kepada Gu Hai. "Tidak perlu, untuk orang lain saja".
"Bagaimana itu tidak perlu? Seperti pagi ini susah menghubungimu".
Bai Luoyin bersandar, matanya tertutup seperti ada kelelahan di suaranya.
"Kamu kan tidak punya uang?".
"Memang tidak punya uang"
Bai Luoyin membuka matanya. "Tidak punya uang, kenapa kamu masih membelinya?".
"Bukankah dewa kekayaanku sudah kembali?". Merujuk kepada saudara sepupunya.
Bai Luoyin memandang Gu Hai dengan tatapan yang meremehkan, "Kamu memang ahlinya!".
Bibir Gu Hai terbuka dengan senyuman yang tidak jelas. "Dia memberi saya uang, ya saya terima untuk digunakan".
---------
Di restoran hotel bintang lima, seorang pria duduk diam di depan jendela.
Mengenakan setelan berwarna hitam dengan dasinya membuat penampilannya menjadi elegan, cahaya dari sudut memancarkan garis garis yang jelas pada wajahnya, alisnya mengungkapkan dingin yang samar, wajahnya seolah-olah ditutupi lapisan es. Terdengar suara pintu terbuka, tapi tidak ada perubahan dalam ekspresinya.
"Saudaraku, ini Bai Luoyin".
Pria itu bahkan tidak mengangkat kelopak matanya.
"Ini saudaraku, Gu Yang".
Bai Luoyin menatap Gu Hai. Apakah semua keluargamu lahir di air?
[Gu Hai dan Gu Yang miliki arti yang sama (laut), jika digabungkan akan menjadi 海洋 - hǎiyáng, yang berarti lautan]
Mereka duduk, pelayan mulai datang menyajikan makanan, hidangan itu semua berbau barat. Bai Luoyin tidak berselera, dia hanya bisa diami memikirkan masalah bibi Zou.
Gu Hai melirik Bai Luoyin, "Apa kamu sedang tidak nafsu makan?".
Bai Luoyin segera mengambil pisau dan garpu, "tidak".
Gu Yang tiba-tiba berbicara, tekstur suaranya begitu dingin.
"Hailuoyin".
[海洛因 - hǎiluòyīn (Heroin)]
Bai luoyin mengangkat kepalanya dan menatap Gu Yang dengan sedikit malu, dia terlihat sangat mirip Gu Hai, tapi kepribadiannya benar-benar berlawanan, dilihat dari penampilannya, kedua orang ini seperti tidak ada beda usia.
Gu Hai yang mendengar Gu Yang, dia berhenti sejenak dan memikirkannya, sepertinya dia sedang memikirkan detail daru perkataan saudaranya.
"Memang, jika nama kami digabung maka artinya akan menjadi seperti itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...