149. 尝试寻找突破-Mencoba Mencari Jawaban

2.5K 115 3
                                    


Tidak pernah sedikitpun ajudan Sun berpikir kalau Bai Luoyin akan membuat janji dengannya, tapi sisi lain ajudan Sun selalu menaruh rasa penasaran terhadap Bai Luoyin. Berdasar informasi dari Gu Weiting, Ajudan Sun sebatas mengetahui kalau Bai Luoyin itu anak dari Jiang Yuan, begitupun terhadap ibunya, dia hanya tahu bahwa Jiang Yuan itu wanita yang pintar.

Akhirnya kedua orang itu bertemu. Setelah duduk, ajudan Sun yang pertama kali membuka pembicaraan.

"Bagaimana pelajaran di sekolah?".

"Begitulah".

Ajudan Sun tersenyum sambil menikmati secangkir teh.

"Puteriku sudah kelas tiga SMA, setiap hari selalu disibukan dengan tugas sekolahnya".

Bai Luoyin tersenyum, "Ya memang begitu jika menjelang kelulusan".

Ajudan Sun melihat bahwa karakter Bai Luoyin sedikit lebih tenang daripada Gu Hai, dibandingkan dengan anak laki-laki pada umumnya, Bai Luoyin sedikit lebih dewasa.

"Separuh hidupku saya habiskan di tentara, relasi sebagian besar orang-orang militer jika ingin berbicara maka semua akan dikatakan dengan tegas dan jelas, tidak ada yang namanya basa-basi, sehingga tidak pandai berbicara dengan orang, terutama jika harus berhadapan dengan anak seperti seusiamu ini, jalan pikiran kita jauh berbeda, karena itu jika saya mengucapkan sesuatu yang tidak berkenan, mohon dimaklumi".

"Paman Sun anda begitu sopan, justru sayalah yang harus berkata begitu".

Ajudan Sun ​​tertawa sambil menepuk bahu Bai Luoyin, kemudian berkata, "Ada masalah apa. Kau mencariku hari ini tidak hanya untuk mengobrol saja kan?".

Matanya yang berkilau, Bai Luoyin menatap tajam ajudan Sun.

"Benar, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan".

Kata-kata itu memancing rasa penasaran ajudan Sun. "Tentang apa? Tentang Siapa? Tentang jenderal?".

Bai Luoyin terdiam, seakan mencari kata-kata yang pas. "Istri Jendral yang sudah meninggal".

Kalimat sederhana itu mampu membuat atmosfir sekitar berubah, Ajudan Sun tampak serius, sinaran matanya tampak suram.

"Ini tentang ibu Gu Hai". Ulang Bai Luoyin.

Ajudan Sun terdiam sejenak, hal itu membuat dirinya terkejut, meski begitu ajudan Sun harus tetap bersikap tenang, sampai akhirnya senyum kaku keluar dari mulutnya.

"Menurutmu bagaimana?".

Bai Luoyin menjawab dengan tenang. "Saya pikir antara Gu Hai dan ayahnya mempunyai kerenggangan yang besar, menyebabkan tidak ada komunikasi yang baik, salahsatunya mengenai ibunya, jauh di lubuk hati Gu Hai, kematian ibunya ada sangkut paut dengan ayahnya. Saya ingin mengetahui bagaimana kebenarannya. Dengan begitu saya bisa membantu Gu Hai lepas dari belenggu itu, dan saya juga ingin mengembalikan Gu Hai agar bisa lebih mengenal ayahnya".

Wajah Ajudan Sun menunjukkan ketidakberdayaan. Tetapi setelah melihat mata Bai Luoyin yang berapi-api, ajudan Sun menaruh kekaguman terhadap anak laki-laki itu.

"Kamu memang anak pintar, memilih alasan provokatif untuk mendapatkan informasi dariku, sungguh luar biasa, tapi saya tidak bisa banyak membantu, saya tidak banyak tahu tentang itu. Meskipun sudah berkali-kali saya mengatakannya kepada Xiaohai, tetap saja dia tidak bisa percaya karena saya tidak punya bukti konkrit yang menunjukan bahwa jenderal tidak bersalah. Saya sarankan lebih baik kau menghapus rencana ini, jangan karena hal kecil hubungan harmonis persaudaraan jadi hancur".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang