Setelah dua minggu berada dalam masa damai dan tenang.
Pada hari ini, komplek militer sedang dilakukan pemeriksaan keseluruhan. Tidak heran jika kamar Gu Weiting dan ajudan Sun menjadi sumber masalah utama. Meski begitu, Kementerian Pengawasan tidak berani mencatatnya terlebih dahulu, kemudian mereka mengirim dua utusan untuk menyelidikinya.
"Apa?!". Ajudan Sun terkejut, "Ada pelanggaran di kamar saya?".
Utusan pengawas itu mengangguk, sebelum akhirnya berkata dengan hati-hati, "Setelah peralatan di tampilkan oleh pemantau, itu masuk tingkat bahaya tingkat dua".
"Bahaya tingkat dua?!". Ajudan Sun serius. "Maksudmu saya menyimpan barang terlarang di kamarku?".
"Tidak, tidak...". Utusan itu segera melambaikan tangannya. "Bahaya tingkat dua itu banyak faktor. Seperti mengubah struktur bangunan atau senjata, bisa juga alat untuk memantau, itu bisa masuk kategori bahaya tingkat dua".
"Tidak mungkin? Saya sudah tinggal di sini empat atau lima tahun, semua tidak ada yang pernah saya ganti".
Utusan itu tersenyum, "Kami percaya, tetapi ini adalah tugas kami. Jika ditemukan ada masalah, maka harus segera melenyapkannya. Saya harap anda bisa paham".
"Hahaha...". Ajudan Sun tiba-tiba tertawa lepas. "Bertahun-tahun jadi tentara, saya juga bisa memahami kesulitan anda. Adalah hal yang baik untuk selalu waspada, terutama dalam hal keamanan, jadi sangat wajar anda bersikap begitu. Anda dapat menemukan masalah maka harus cepat menyelesaikannya".
"Terima kasih atas pemahaman anda, saya harus segera memeriksa kamar anda. Jika merasa keberatan, anda bisa mengutarakannya terlebih dahulu".
"Tidak masalah, silakan periksa". Ajudan Sun berkata tenang.
Utusan itu mulai berpencar menyisir setiap ruangan. Pada awalnya, tidak ada suara apapun. Sampai akhirnya, ketika mereka ke tengah-tengah ruangan, radar pemantau itu tiba-tiba mengeluarkan suara.
Ajudan Sun bingung. Segera dia menghampirinya.
Area yang menghasilkan suara itu tempat kosong, tidak ada satupun perabotan yang ditempatkan di situ, selain karpet yang menutup lantai.
Ada apa dengan karpet ini? Ajudan Sun penuh tanya dan keraguan.
Utusan itu perlahan mendekatkan alat itu ke lantai, semakin dekat, dan semakin dekat, maka semakin keras pula suara yang keluar dari alat itu.
"Apakah itu karena karpet baru?". Ajudan Sun terus mengikutinya dari belakang.
Utusan itu mengernyitkan keningnya. "Seharusnya tidak ada masalah jika mengganti dengan perabotan yang baru. Mungkinkah karpet ini menjadi sumber bahaya?".
Untuk membuktikan bahwa karpet itu bukan sumber bencana. Mereka segera memindahkannya ke tempat lain, dan alat itu tidak lagi mengeluarkan suara. Tapi ketika kembali ke tempat semula, alat itu kembali mengeluarkan suara.
Mereka diam di daerah itu. Sepertinya masalah ini dari lantai.
Kedua utusan itu berjongkok dan mengamati lantai, tidak lama kemudian, mereka menemukan ada sebuah celah di lantai tersebut. Kemudian mereka mencongkelnya dengan besi, dan celah itupun terbuka. Tidak bisa dipungkiri sebuah lubang besar terpampang jelas di depan kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...