141. 强来的后遗症-Tekad Datang Setelah Terpuruk

1.9K 104 12
                                    

Akhir-akhir ini Bai Luoyin menemukan Gu Hai sangat aneh.

Keanehan ini tercermin dalam semua tindakannya.

Yang sebelumnya dia tidak pernah menonton video online, paling hanya bermain beberapa permainan ringan di atas tempat tidur, tapi sekarang dia lebih sering bergadang untuk menonton film.

Biasanya Gu Hai selalu menemani Bai Luoyin di tempat tidur, bahkan tidur terlebih dahulu. Tapi sekarang Bai Luoyin yang selalu tidur lebih dulu sebelum Gu Hai naik ke tempat tidur, biasanya dia tidak suka bermain-main dengan ponselnya, tapi sekarang ponsel itu selalu melekat di tangannya, tidak peduli bahkan di dalam ruang kelas sekalipun pasti melihatnya, bahkan disaat berjalan mata dan jarinya terus bermain di ponselnya.

Yang biasanya jika Bai Luoyin sedang mandi, Gu Hai selalu menyelinap masuk dengan alasan ingin mandi bersama, tapi sekarang hal itu tidak pernah terjadi lagi, dia lebih memilih untuk mandi sendiri.

Tidak ada lagi tindakan cabul, tidak ada lagi kata-kata rayuan, tidak ada lagi kelakuan Gu Hai yang memalukan.

Apakah itu karena trauma yang menekan psikologi?

Dasar egois! Ketika berada di tempat tidur, semua keinginannya harus terwujud, meskipun mentimun dan bunga krisannya rusak, dia akan tetap bersikeras! Selain itu, di hari ketika dia sedang sakit, dia seperti memiliki kesempatan emas, semua keinginannya harus dikabulkan, tidak ada alasan untuk menunggu sampai tubuh pulih.

Bagi orang muda seperti Bai Luoyin yang mempunyai kekuatan penuh, hal ini sebenarnya merupakan siksaan.

Setelah makan malam, Gu Hai duduk di samping serius mengerjakan pekerjaan rumah, dia menyipitkan matanya, sementara jari-jari tangannya sibuk seperti menghitung, Bai Luoyin mengira Gu Hai sedang mengerjakan tugas matematika, karena penasaran Bai Luoyin mendekat untuk melihatnya, ternyata Gu Hai sedang menyalin beberapa kata dalam bahasa Inggris.

Apa hubungannya berhitung dengan menyalin bahasa?

Bai Luoyin segera menyelesaikan tugasnya, setelah itu dia mengambil pakaian dan mandi. Sekarang dia tidak perlu harus menutup pintu, karena sudah dipastikan Gu Hai tidak akan ikut masuk. Setelah selesai dan keluar dari kabar mandi, terlihat Gu Hai sedang duduk di depan komputer, mengabaikan tugasnya, degan serius Gu Hai menatap layar laptop, tapi ketika Bai Luoyin menghampirinya, Gu Hai segera mengkliknya beberapa kali, sampai yang terlihat oleh Bai Luoyin hanyalah tampilan gambar latar belakang dari layar laptop itu.

Kenapa langsung menutupnya?

Kemudian Bai Luoyin duduk di hadapan Gu Hai, dan membuka sebuah permainan, menatapnya dan bertanya, "Perlukah saya membantumu agar naik tingkat?".

Gu Hai tersenyum, "Tidak perlu".

Tangan Bai Luoyin langsung berhenti, mata menyapu dan bertanya-tanya. Sebenarnya sedang melihat apa sih, bahkan lebih kecanduan daripada bermain permainan?

Setelah bermain sebentar, Bai Luoyin merasa bosan, dia segera mematikan laptopnya. Sementara Gu Hai tidak lagi berada di depannya, Gu Hai sudah duduk di atas sofa sambil menonton di layar ponselnya.

Hal seperti ini telah terjadi berkali-kali selama beberapa hari ini.

Selain itu, juga Bai Luoyin tidak pernah menerima pesan teks dari Gu Hai sana sekali. Jelas ini membuktikan bahwa alasan kesenangannya tidak ada hubungannya dengan Bai Luoyin.

"Kapan kamu akan tidur?".

Mata Gu Hai beralih sejenak dan berpikir, "Belum tahu".

"Kamu sedang melihat apa? Sepertinya, sangat menarik...". Bai Luoyin mendekati.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang