110. 只因为那是他 - Hanya Karena Dia

2.3K 141 14
                                    

Setelah guru kimia berbicara, dia menarik Gu Hai, Gu Hai berontak.

"Kau.... Kau.... Kau...". Mata kecil yang bulat itu memelototi Gu Hai, ada api kemarahan di dalamnya, "Kau mau jadi pemberontak? Aku ini gurumu!".

"Anda boleh jadi apapun, tapi anda tidak boleh memukulnya!".

Guru kimia mengamuk bagai singa betina, ia mengambil mistar kemudian memukul Gu Hai, tapi sebelum mistar iti mendarat, cekatan Gu Hai meraihnya, guru menarik mistar itu, tapi mistar itu tidak dapat ditarik.

"Saya akan memberikan dua pilihan, baik memukul saya atau tidak melawan?".

Guru kimia itu marah besar, dia melepaskan sepatu hak tingginya, lalu mengetukannya tiga kali, menimbulkan suara keras menusuk telinga.

"Siapa yang menyuryhmu memilih? Lihat baik-baik, aku ini adalah gurumu! Apa hak kamu? Aku akan memukul dia, dan ini tidak menyalahi hak aku sebagai guru!".

"Jadi anda tidak akan memilih? Tidak apa-apa".

Gu Hai langsung mengayunkan mistar itu dengan cepat bagai angin topan tepat di hadapan guru itu, dan tiba-tiba mistar itu dipatahkan menjadi dua, puing patahannya tersebar di lantai, sementara di atas meja terpampang dua mistar berzigzag.

Guru kimia tercengang.

Gu Hai segera menggantungkan lengannya di bahu Bai Luoyin, kemudian melangkah pergi.

"Kembali!". Guru kimia memakai sepatu anak hak tingginya, dia meraung di lorong koridor, "Ini sudah masuk kejahatan! Percuma dengam prestasi kalian, di masa depan kalian akan menjadi sampah masyarakat!".

Dua orang itu sudah keluar, tapi wajah Gu Hai masih tetap gelap.

"Menjijikan, wanita itu hanya merusak pemandangan saja! Masih berani berkata aturan segala denganku, aku benci aturan sialan itu".

"Kau...". Bai Luoyin tidak tahu harus berkata apa.

Gu Hai menyodokkan jarinya ke hidung Bai Luoyin, memeringatkan, "Apakah salah dengan apa yang saya katakan! Jangan katakan tidak apa-apa dipukul! Saya tidak ingin mendengarmu kata-kata yang tidak berguna itu! Kuberi tahu ya, ini serius, sejauh ini, tidak ada yang lebih serius dari ini!".

Bai Luoyin yang melihat ekspresi lucu Gu Hai, tiba-tiba dia tertawa.

"Bahkan, saya ingin mengatakan, ini benar-benar menyenangkan".

Gu Hai hampir lupa, bahwa ide mencuri telepon itu dari anak ini! Gu Hai menyeringai, kemudian mencubit pipi Bai Luoyin, "Anak nakal".

Kedua anak nakal itu tidak ada semangat lagi untuk mengikuti kelas, merekapun langsung melompat melewati dinding sekolah, dan pergi ke tempat jajanan, mereka memasuki setiap toko untuk mencobanya. Sambil berjalan, sambil memegang manisan buah, mereka memakannya sambil mengejek guru kimia.

Ditengah pembicaraan yang menarik itu, mereka mengabaikan setiap mata yang memandangnya.

Perlahan langit kota mulai meredup, toko bunga sudut jalan itu memasang musik instrumental piano <Praise of Love>, kaki kedua orang itu melangkah seiring irama, bayangan mereka yang ramping dan tinggi perlahan membentang di bawah lampu jalan. Di sudut jalan yang gelap dan sepi, Gu Hai tiba-tiba meraih Bai Luoyin dan menciumnya.

Kemudian Gu Hai menoleh ke sekitar, lalu menjilat mulut Bai Luoyin, dengan samar berkata. "Sangat manis".

Tentu saja, saya kan makan manisan, bagaimana bisa tidak manis?

Selama sepuluh tahun kehidupan Gu Hai, dia tidak pernah merasakan peristiwa yang sangat menyenangkan seperti saat ini. Percakapan yang biasa dan kontak mata yang sederhana, bisa membuatnya merasa sangat nyaman di hatinya. Jikapun harus menemaninya jalan tanpa berkata apa-apa, asalkan orang itu adalah dia, jalan yang surampun dapat berubah menjadi sangat indah dalam sekejap.

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang