131. 正式放出狠话 - Melontarkan Perkataan Kejam

2.4K 136 4
                                    

Bai Luoyin tetap diam, Jiang Yuan mengira bahwa dia sedang memikirkan saran yang telah diajukannya, rasa khawatir di wajahnya beberapa hari ini akhirnya bilang berganti senyum.

"Nak, semua yang ibu lakukan itu untukmu. Kau jangan terlalu memikirkan Gu Hai, walau bagaimanapun juga dia putera tuan Gu, bahkan jika ia tetap tinggal di sini, dia akan selalu pada posisi yang aman dab terjamin, tetapi kau berbeda, walau tuan Gu peduli padamu tapi porsinya tatap akan berbeda dengan Gu Hai, ibu tidak ingin melihatmu menderita".

Setelah lama terdiam, akhirnya Bai Luoyin membuka mulutnya.

"Jiang Yuan".

Mendengar perkataan itu, senyum di wajah Jiang Yuan mendadak membeku.

"Luoyin, kau panggil ibu apa?".

Bai Luoyin memandang sekeliling Jiang Yuan dengan acuh tak acuh, "Saya harus memanggilmu apa? Bibi Jiang? Nyonya Gu? Atau nyonya besar Gu?".

Wajah Jiang Yuan tudak bisa lagi menyembunyikan pucat .

Kemudian Bai Luoyin melihat tumpukan kertas di atas meja itu, lalu berkata pelan, "Bisakah kau tidak berbuat hal yang sangat menjijikan?".

"Menjijikkan". kata itu seperti benda, tajam yang dadanya, rasa damai itu tiba-tiba hancur, bibirnya pucat, badannya bergetar ke arah Bai Luoyin, begitu mulutnya terbuka, isak tangis seakan menghalang perkataannya untuk keluar.

"Jijik? Kau bilang ibumu menjijikan? Ibu sudah berusaha keras melakukan begitu banyak untukmu, dan sekarang kau mengatakan ibu menjijikan? Bai Luoyin, berapa banyak papamu memberi kamu obat ajaib, sehingga kau tega berkata seperti itu kepada ibumu?".

"Jangan menggunakan hati busukmu untuk mengukur kehidupan orang lain, selain anda, tidak ada lagi orang jahat di sisiku"

Jiang Yuan menarik paksa Bai Luoyin dari tempat duduknya, sambil menangis, "Kau mengatakan saya jahat? Bahkan kau menempatkanku untuk mengatakan kepadamu kalau saya orang jahat? Bai Luoyin, apa kau baru akan merasa puas kalau melihat saya mati?".

Bai Luoyin menghempaskan tangan Jiang Yuan yang sedang menggenggam tangannya itu, seraya berkata, "Jangan gunakan alasan sebagai kasih sayang ibu untuk membungkus kesombonganmu. Dari dulu sampai selamanya aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai ibuku!".

Seketika Jiang Yuan runtuh, tubuhnya lemas terkulai di sofa dengan tangan memegangi dadanya, raut wajahnya dalam kesedihan yang mendalam.

"Termasuk rencana luar negerimu".

Bai Luoyin berbicara sambil mengambil dokumen yang berada di atas meja, kemudian merobeknya di hadapan Jiang Yuan.

"Jangan buang-buang tenagamu, kau pikir dengan memanfaatkan seorang gadis kecil bisa mengelabuiku? Ambisimu terlalu tinggi! Kalaupun saya, Bai Luoyin akan ke luar negeri tidak akan melewati tangan kotormu itu!".

Serpihan kertas robek itu menghujani kepala Jiang Yuan, perlahan tersebar melewati matanya, hasil kerja kerasnya selama lebih dari sepuluh hari, hancur dalam sekejap.

Akhirnya Bai Luoyin pergi, dan ketika berada di ambang pintu, Bai Luoyin berbalik dan melihat Jiang Yuan.

"Jangan pernah sakiti keluargaku lagi, jika sampai aku menemukan yang kedua kalinya, maka aku akan membalasmu sepuluh kali lipat!".

Bai Luoyin melangkah keluar, saat itu juga suara tangis pecah di ruangan, terdengar seperti guntur yang teredam dari langit, seluruh dunia kini telah berselimut kabut.

Langkah Bai Luoyin sedikit terhenti, kelopak matanya tertutup, perlahan terbuka lagi, meredam semua emosi.

-------

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang