85. 叫一声哥听听 - Panggil Aku Kakak

3.3K 195 19
                                    

"Sebenarnya saya sudah lama ingin makan malam bersama seperti ini, tapi ayahmu dan saya harus banyak memikirkannya. Saya pikir akan lebih baik untuk saling mengenal satu sama lain jadi saat kita makan bersama lagi akan lebih baik". Jiang Yuan tersenyum sambil menatap suaminya. "Apa kita harus saling memperkenalkan lagi?".

"Tidak perlu, kedua anak itu sudah saling kenal, ayo makan sambil berbincang".

Gu Hai dan Bai Luoyin duduk di satu sisi, Jiang Yuan dan Gu Weiting duduk di satu sisi lainnya.

Gu Weiting menaruh sepotong teripang ke dalam mangkuk Bai Luoyin.

Tapi tiba-tiba Gu Hai mengambil teripang yang sudah berada di mangkuk Bai Luoyin dan segera memasukannya ke dalam mangkuknya.

Nada Gu Weiting kaku. "Masih banyak di piring. Mengapa harus mengambil dari mangkuk Luoyin?".

"Dia tidak menyukainya!". Gu Hai menjawab dengan enteng. "Kalau dia harus makan ini dia bisa diare".

Jiang Yuan yang melihatnya tertawa sampai beberapa kali. "Lihat, hubungan mereka begitu akrab. Oh iya, saya belum sempat bertanya, Xiaohai lahir di bulan apa? Kalian berdua lahir di tahun yang sama, tapi pasti lahir di bulan yang berbeda kan? Kita harus segera mengetahuinya siapa kakaknya dan siapa adiknya!".

Mendengar hal itu, mereka berdua menjadi tidak bisa menikmati makanan, keduanya merasa tegang, karena takut siapa salah satu dari mereka lebih besar.

Jiang Yuan berkata, "Luoyin lahir pada bulan Mei dalam kalender lunar, kalau Xiaohai bulan apa?".

Gu Weiting menyela, "Gu Hai juga pada bulan Mei".

Akibatnya, keduanya semakin gugup.

Kali ini Gu Hai bertanya pada Bai Luoyinmem, "Kamu tanggal berapa?".

"Satu Mei".

Bagai ada petir di langit yang cerah! Gu Hai hampir tergelincir dari kursi.

"Bagaimana denganmu?". Tanya Bsuoyin.

Aku tidak percaya kamu masih lebih tua dariku?

Gu Hai menegakan punggungnya, dia menyembunyikan kepanikannya.

"Sama, saya juga tanggal satu Mei, jam berapa kamu?".

Gu Weiting menyela perkataan Gu Hai tanpa belas kasihan. "Bukankah kamu tanggal enam Mei?".

Gu Hai, ".....".

"Ha ha ha...". Jiang Yuan tertawa sampai wajahnya merah. "Xiaohai masih ingin menjadi kakak, namun siapa sangka ternyata Luoyin yang lebih tua".

Gu Hai bergumam kesal, padahal kamu bisa melahirkannya lebih lambat dariku.

Bai Luoyin menyeringai.

Di akhir jam makan, Jiang Yuan tiba-tiba berkata, "Karena hubungan antara kalian berdua sangat baik, kalian bisa pindah rumah kami! Dan sayapun bisa menjagamu. Juga ada sopir untuk antar-jemput ke sekolah, dengan begitu saya dan ayahmu tidak usah khawatir lagi".

Bai Luoyin meletakkan sumpit di meja dan berkata dengan tegas.

"Saya tidak akan pindah. Sesekali makan denganmu. Tidak lebih"

Jiang Yuan tidak merasa terkejut. Lagipula Bai Luoyin akan butuh waktu lama untuk bisa menerima keluarganya. Yang terpenting saat ini adalah membawa Gu Hai pulang, karena hubungan antara Bai Luoyin dan Gu Hai sangat baik, jika Gu Hai kembali akan lebih mudah untuk meyakinkan Bai Luoyin kembali.

"Xiaohai, kau tahu jika tinggal di luar...".

"Saya tidak akan pulang". Gu Hai menyela kata-kata Jiang Yuan. "Sekarang saya akan pulang ke World Trade Center, disana saya bisa hidup dengan sangat baik".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang