Sehari setelah ujian masuk perguruan tinggi, para siswa secara spontan mengundang semua guru mereka sebagai tanda rasa terimakasihnya.
Selama jamuan makan malam, semua guru dan siswa saling membuka hati mereka masing-masing untuk pertama kalinya. Di tengah percakapan mereka, ada perkataan dari seorang guru matematika yang membuat hati Bai Luoyin merasa tergerak. Dia berkata, "Setiap kali saya melihatmu tidur di kelas, saya merasa sangat sedih. Setelah kuliah nanti, jangan pernah lagi begadang, tidur yang cukup".
Pada jamuan makan malam ini, Bai Luoyin juga melihat Luo Xiaoyu, yang mana sudah hampir satu tahun dia tidak pernah melihatnya lagi, meski begitu dia masih terlihat sangat cantik, dan feminin. Dia menggendong putrinya yang sama cantiknya, matanya yang indah dan bulat melirik kesana-kesini. Tidak heran kalau semua siswa banyak yang berebut ingin menggendongnya.
Dengan senyum lembut, Bai Luoyin menghampiri Luo Xiaoyu, "Bu, jika saya pernah berkata keterlaluan, mohon dimaafkan".
"Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu, guru mana yang menaruh dendam kepada muridnya".
Kemudian Bai Luoyin merogoh sakunya, dan mengeluarkan kotak kecil, lalu menyerahkannya kepada Luo Xiaoyu.
"Bu, ini untukmu".
Ekspresi Luo Xiaoyu mengungkapkan warna keterkejutan, "Untukku?".
"Iya, ada cermin di dalamnya. Ketika ibu berada dalam suasana hati yang buruk, pandang saja cermin ini, dengan begitu, tidak ada alasan lagi ibu untuk marah-marah".
Luo Xiaoyu tersenyum, dan wajahnya memerah.
Dalam acara ini, selain menyiapkan hadiah untuk para guru, juga mereka menyiapkan hadiah untuk teman dekat mereka.
Diantara siswa lainnya, tidak diragukan lagi kalau Youqi memang yang paling populer, dan paling banyak menerima hadiah, dan itu membuat siswa laki-laki sebagian dari mereka merasa cemburu. Akibatnya, setiap kali ada anak perempuan yang datang untuk memberikan hadiah, maka mereka akan memaksa Youqi minum anggur. Hasilnya, setengah dari acara makan malam itu, Youqi habiskan waktunya untuk minum.
Saat itu Bai Luoyin yang duduk di sampingnya, langsung mengambil kesempatan ketika Gu Hai pergi ke toilet, segera dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan menyerahkannya kepada Youqi.
"Saya bingung hadiah apa yang bagus untukmu, di tengah banyak pertimbangan, saya sempat membaca tentang pengobatan rhinitis dari pengobatan Tiongkok kuno. Dan kamu bisa ikut pengobatan itu selama tiga kali pertemuan, kalaupun tidak berhasil, uang akan kembali seutuhnya".
Tidak jelas, kalimat mana yang dapat menyentuh hati Youqi, meski begitu tetap saja setelah mendengar perkataan Bai Luoyin, mampu membuat matanya memerah.
"Yinzi, sebenarnya...".
Bai Luoyin memotongnya. "Tidak apa-apa, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa, saya mengerti".
Kemudian Bai Luoyin memberikan pelukan persahabatan kepada Youqi.
"Yinzi, sebenarnya saya juga sudah menyiapkan hadiah untukmu, tapi saya malu kalau harus memberikannya di hadapan banyak orang, jadi saya titipkan di meja resepsionis hotel. Jika kamu mau, kamu tinggal ambil saja di sana, jika tidak mau, kamu bisa membuangnya, lagipula itu bukan sesuatu yang berharga".
Sambil tertawa Bai Luoyin memukul punggung Youqi beberapa kali.
"Sebenarnya, saya selalu ingin mengatakan kalau kamu itu laki-laki paling tampan yang pernah kulihat sepanjang hidupku".
Di tengah percakapan mereka, tanpa sepengatuhan, Gu Hai sudah keluar dari toilet, dan mendengar sedikit percakapan mereka.
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...