Setelah bertemu dengan Shi Hui, Gu Hai melakukan panggilan yang tak terhitung jumlahnya kepada Bai Luoyin, tapi hasilnya panggilan Gu Hai tidak pernah terhubung. Merasa cemas, akhirnya Gu Hai langsung bergegas ke rumah Bai Luoyin.
Saat itu Bai Hanqi baru saja pulang kerja, belum sempat menempelkan pantatnya di bangku, tiba-tiba dia berdiri setelah melihat Gu Hai, menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Saat melihat ke arah belakang Gu Hai, Bai Hanqi tidak melihat tanda-tanda anaknya datang.
"Apa Yinzi tidak ikut bersamamu?".
Gu Hai tahu kalau Bai Luoyin telah bersembunyi dari Bai Hanqi. Agar tidak ada kekhawatiran dalam diri Bai Hanqi, Gu Hai berinisiatif tidak akan mengatakan yang sebenarnya.
"Dia menyuruhku mengambil barang di kamarnya".
Pandangan kecewa Bai Hanqi sekilas tertutup saat dia menganggukan kepala dan senyuman, "Oh, silakan dan ambillah".
Di dalam kamar dia tidak tahu harus berbuat apa, sampai akhirnya Gu Hai menghampiri Bai Hanqi, "Paman, bolehkah saya meminjam telepon sebentar? Saya harus menghubungi Yinzi, saya tidak dapat menemukan barang yang dia maksud".
"Anak ini, tidak usah ragu, ada di kamarku di meja samping tempat tidur, ambillah sendiri".
Gu Hai segera mengambil ponsel Bai Hanqi dan memanggil Bai Luoyin
Setelah membuka daftar panggilan, Gu Hai menemukan nomor Bai Luoyin, dan segera menyambungkannya.
"Pa, ada apa?".
Sudah lama tidak mendengar suara Bai Luoyin, saat dia mendengar suaranya, tiba-tiba jantungnya berdebar kencang.
"Pa, ada apa? Kenapa tidak bicara?".
"Yinzi".
Tidak ada suara tanggapan apapun, tidak lama kemudian. Tut... Tut... Tut... Terdengar nada sibuk.
Gu Hai tidak merasa kaget, dia sadar ini akibat dari kesalahannya, Gu Hai mencoba menghubunginya lagi beberapa kali, hasilnya, selalu tidak ada jawaban.
Hari sudah gelap, dan Gu Hai harus pergi ke kantor polisi.
"Tuan muda Gu, ada apa?".
Ekspresi Gu Hai sangat cemas, "Bantu saya".
"Katakan".
"Bantu saya menemukan seseorang, lihat daftar panggilan yang paling atas ini, bantu saya menemukan lokasi orang ini".
"Ini sedikit rumit, kita harus mencari orang khusus di bidang itu".
Gu Hai menghela napas.
"Saya akan coba menghubungi Xiaojiang, mungkin akan sedikit lama, tapi walau bagaimanapun saya akan usahakan secepat mungkin, saya yakin malam ini juga pasti selesai dan bisa segera menemukan orang itu".
Gu Hai mengangguk.
--------
Setelah Bai Luoyin menerima panggilan itu, pikirannya menjadi kacau, dia merasa kalau Gu Hai telah menceritakan yang sebenarnya kepada ayahnya, ketika dia ingin menghubungi ayahnya tapi disaat yang bersamaan pula dia tidak ingin menyalakan ponselnya, akhirnya dia memutuskan akan pulang besok, untuk Gu Hai... anggap saja tidak ada.
Bai Luoin mulai berkemas.
Sudah jam setengah sepuluh, lebih baik saya mandi, lalu tidur agar besok bisa pulang pagi.
Tiba-tiba selepas Bai Luoyin membuka mantelnya, terdengar bel berbunyi. Bai Luoyin menjadi bergetar. Apa itu Gu Hai? Ah, tidak mungkin.
Dengan berat, Bai Luoyin menghampiri pintu dan mengintip ke luar melalui mata kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...