Sore itu, Gu Weiting memarkirkan mobilnya di depan kantor biro.
Direktur biro langsung bergegas keluar untuk menyambutnya. "Jenderal Gu, mengapa anda tidak memberi kabar sebelumnya? Dengan begitu saya akan mengirim mobil untuk menjemput anda!".
Gu Weiting seolah tidak mendengar apa-apa, dia terus berjalan dengan ekspresi kosong. Direktur segera menginstruksikan kepada bawahannya agar segera menyajikan segelas air untuk Gu Weiting, tapi Gu Weiting menolaknya, dia langsung melambaikan tangannya memberi isyarat 'tidak usah'. Tanpa basa-basi, "Bagaimana perkembangannya?".
"Kami terus memantau. Tunggu sebentar, saya akan mengambil catatan dahulu".
Setelah beberapa saat, direktur itu segera menyerahkan data yang telah disusun dengan cermat kepada Gu Weiting.
Semua itu merupakan catatan panggilan Bai Hanqi baru-baru ini. Itulah alasan Gu Weiting kenapa tidak pernah mengganggu kehidupan Bai Hanqi. Jika dia harus melibatkan Bai Hanqi, ditakutkan akan menjadi bumerang baginya.
"Kami sudah mengatur sesuai dengan frekuensi panggilan dari tingkat tertinggi hingga yang paling rendah. Sebagian besar, nomor panggilan frekuensi tinggi itu ada di wilayah Beijing. Tidak banyak ditemukan panggilan dari luar wilayah, dan kebanyakan hanya terdapat satu kali panggilan. Waktu bicarapun sangat singkat, kurang dari sepuluh detik. Kami menyimpulkan mungkin itu panggilan salah sambung".
Gu Weiting melihat catatan itu dengan sangat teliti, dan tiba-tiba mata tajam itu terfokus pada angka lima.
"Daerah mana nomor ini?". Tanya Gu Weiting.
Direktur melihatnya. "Oh, ini Qingdao - Shandong. Ini adalah satu-satunya wilayah dalam frekuensi tinggi".
Gu Weiting langsung menyipitkan matanya, sorot cahaya silau terpancar di matanya, hingga membuat semua orang bergidik ketakutan.
---------
Gu Yang dipanggil Gu Weiting.
"Apakah akhir-akhir ini kamu sibuk?". Tanya Gu Weiting lembut.
Gu Yang menjawab, "Sudah tidak begitu. Seseorang ada yang membantu, jadi saya hanya perlu meringkas materi".
"Paman ingin sedikit merepotkanmu, tapi tidak tahu nyaman atau tidak untukmu".
"Ah... Paman ini kenapa masih sungkan?".
Gu Weiting tersenyum, "Kau itu sudah dewasa, sudah seharusnya saya memerlakukanmu seperti itu. Lagipula, kamu juga sudah menjadi pengusaha, saya tidak bisa dengan sekehendak hati karena kamu merupakan kerabat, apalagi membuang-buang waktumu!".
"Tidak masalah, saya tidak sibuk, katakan saja".
Ekspresi Gu Weiting berubah, pancaran matanya penuh dalam kerumitan.
"Apa kamu masih berhubungan dengan Gu Hai?".
Gu Yang menjawab dengan jelas. "Tidak".
Gu Weiting mengangguk. "Baiklah, karena kamu tidak sibuk, bantu paman menemukan Gu Hai. Bisa saja paman melakukannya, tapi paman tidak ingin menggunakan kekuasaan untuk mencarinya, ini akan tidak baik bagiku, dan juga untuk ketentaraan".
"Kemana harus mencari? Dia sudah memutuskan semua kontak, ini sama saja mencari jarum dalam tumpukan jerami".
"Paman akan memberimu petunjuk, mereka berada di Qingdao, Shandong".
Gu Yang segera menyembunyikan keterkejutannya yang keluar dari pancaran matanya, pura-pura tidak tahu bertanya, "Bagaimana paman bisa tahu mereka berada di Qingdao?".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...