177. 狂风伴着暴雨-Topan Bercampur Badai

1.8K 113 4
                                    

Seseorang masih gemetar ketakutan setelah pagi tadi berjuang dalam pertempuran yang berbahaya. Bahkan ketika harus pergi ke toiletpun, tidak bisa lepas dari rasa itu, dia masih harus melihat kiri-kanan, takut kalau tiba-tiba penisnya sudah terpotong. Tapi hasilnya sampai sekolah berakhir, dia tidak mendapatkan siksaan yang dianggapnya akan datang menghampirinya.

Apa saya salah?

Saat merapikan barang-barangnya, diam-diam Youqi mencuri lihat Gu Hai, terlihat Gu Hai sedang menunduk tidak jelas sedang berbuat apa seperti orang yang sedang kebingungan. Youqi segera berdiri dan berjalan menuju pintu, Setiap langkahnya diiringi rasa ketakutan yang luar biasa, takut kalau harimau itu akan menjadi liar dan menerkamnya, tapi dugaan itu salah, Youqi berhasil keluar dengan aman.

Menghela napas lega.

Untunglah, dia tidak menyerangku, hubungan mereka ternyata normal.

Ketika bel berbunyi, Yang Meng segera berlari menuju pintu kelas 27, ingin segera melihat apa yang terjadi.

Youqi keluar dalam kondisi baik.

"Hei!". Yang Meng menyapa Youqi.

Youqi segera menghampirinya.

Pada saat Yang Meng melihat Youqi, dia bisa tahu bahwa semua praduga mereka itu salah.

"Bagaimana, apa kamu sudah memberikan jaketnya?".

Youqi mengangguk. "Sudah".

"Reaksi Gu Hai terhadapmu?".

Youqi melirik ke dalam ruang kelas.

"Sejauh ini belum ada reaksi apa-apa".

Yang Meng penasaran, "Kau mengikuti semua yang saya ajarkan tidak?".

"Iya". Youqi menjawab tenang, "Bahkan saya tidak ketinggalan satu katapun".

Yang Meng mengerutkan keningnya, masih merasa belum yakin. "Di depan Gu Hai? Apa kamu yakin dia mendengarnya?".

"Saya yakin". Youqi menurunkan suaranya, dan mendekatkan mulutnya ke telinga Yang Meng, "Ketika pertama kali dia mendengarnya, ekspresi wajahnya langsung berubah".

"Setelah itu?". Mata Yang Meng berkedip beberapa kali.

Youqi mengeluarkan kertas tisu dan meniupkan hidungnya, "Saya tidak berani memerhatikannya lagi".

Di saat Yang Meng masih berpikir, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya, setelah menengok ke belakang, ternyata teman sekelasnya.

"Sudah berdamai?". Teman itu memandang Yang Meng dengan ceria.

Pada awalnya Yang Meng tidak mengerti apa yang dia maksud, tetapi setelah Yang Meng melihat mata teman itu menatap Yang Meng dan Youqi, akhirnya dia mengerti.

"Damai pamanmu!". Mulut Yang Meng sangat kuat.

Teman itu terlihat tampak senang. "Tidak, tenang saja. Saya orang yang berpikiran terbuka dan berharap kalian bahagia. Semangat, semangat, semangat!". Dia begitu antusias, sambil berkata tangannya dinaikkan ke atas.

Wajah Yang Meng gelap.

-------

Selama berjalan di jalan, Youqi terus bernyanyi dalam nada kecil, tidak lagi terlihat raut kesedihan dalam dirinya, penampilannya seperti dua orang yang berbeda.

Dengan ekspresi penghinaan, Yang Meng menghampiri agar lebih dekat lagi, "Kenapa kamu begitu? Hubungan mereka itu normal, itu berarti dia tidak sepertimu kan?".

"Setidaknya masih ada harapan!". Youqi optimis.

Yang Meng memberi peringatan, "Kuberitahu ya, jika Yinzi tidak tertarik padamu, kau jangan sampai berbuat hal yang dapat menyakitinya!".

KECANDUAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang