"Saya tidak menyesal!".
Setelah sekian lama, Gu Hai tiba-tiba berkata dengan kalimat seperti itu, seperti sumpah, Bai Luoyin yang mendengarnya seketika wajah Bai Luoyin menjadi hijau.
"Kamu tidak menyesal tapi saya menyesalinya!". Aku tahu bahwa aku
Jika saja tahu sejak awal, maka Bai Luoyin akan membawa ponselnya. Tapi tidak ada yang pernah tahu bahwa Shi Hui akan tiba-tiba menghubunginya, dan membiarkan Gu Hai menerimanya.
Gu Hai menghampiri Bai Luoyin, lalu berjongkok di sampingnya sambil mengusap kepalanya, "Tidak ada bedanya kan? Saya sengaja membelinya untukmu, bahkan dua hari yang lalu saya membaca berita, seorang pria membelikan pacarnya kalung, dia sampai rela menjual ginjalnya, kalau dibandingkan dengan orang itu rasanya saya lebih bijak, setidaknya saya masih berada pada titik yang normal".
"Kenapa harus dibandingkan dengan orang itu?". Bai Luoyin kesal, " Orang itu sudah gila".
"Siapa yang tidak pernah melakukan kegilaan! Adakah yang tidak melakukan kekonyolan demi cinta! Kau tidak akan mengerti karena kamu belum mencintaiku sejauh itu, Saya tidak tahu hatimu untuk siapa siapa".
"Kamu masih bertanya lagi?". Bai Luoyin mendorong Gu Hai.
Gu Hai yang sedang berjongkok itu hampir saja pantatnya menyentuh tanah. Kemudian dia mendekati Bai Luoyin lagi, dan keduanya tidak berbicara, hanya ada cuaca dingin musim dingin di garasi itu.
Setelah dalam waktu cukup lama, Gu Hai menyalakan sebatang rokok dan menyerahkannya kepada Bai Luoyin, tapi Bai Luoyin tidak menerimanya.
"Sebenarnya barang-barang yang saya beli itu berharga. Kamu bisa lihat emas, berlian... Itu bisa digunakan untuk investasi! Ketika kita tidak memiliki uang, kita bisa menjualnya".
Bai Luoyin seperti mengalami pendarahan di dalam.
Gu Hai menengok Bai Luoyin, kemudian tangannya mencubit pipi, lalu memeluk dan mengusap dagu Bai Luoyin
"Sepertinya kau harus bercukur". Gu Hai berkata, "Setelah kembali, saya akan membantu mencukurmu".
"Jangan terlalu memikirkan itu".
Gu Hai dengan lembut berkata, "Tapi saya sudah membelinya, apa kamu tidak bisa merasa senang?".
Bai Luoyin masih cemberut.
Gu Hai mencium telinga Bai Luoyin, lalu berbisik lembut, "Sayang, sayang, sayangku yang paling baik...".
Jika itu dalam keadaan normal, Bai Luoyin pasti sudah menghajarnya, namun disaat seperti ini kemarahan Bai Luoyin terbelenggu.
Gu Hai memadamkan puntung rokok dan menarik berdiri Bai Luoyin.
"Berlama-lama jongkok di sini terlalu dingin, bagaimana kalau kita duduk di dalam mobil".
Gu Hai memberikan kunci mobil itu kepada Bai Luoyin, membiarkannya membuka pintu dan duduk di dalam, saat lampu interior dinyalakan, terlihat memang benar-benar baru. Pria mana yang tidak menyukai mobil! Meskipun mobil ini datang secara tiba-tiba, tapi Bai Luoyin benar-benar puas, desain interiornya benar-benar mewah, area mengemudi yang nyaman, kemudian Bai Luoyin memegang kemudi, hatinya penuh dengan kegembiraan, rasanya tidak sabar untuk berkeliling.
"Besok kau pakai, kita jalan-jalan, cari pemandian air panas, rasanya sudah lama kita tidak berenang, yang terdekat kolam renang air dingin, saya takut kau tidak tahan". Kata Gu Hai.
Bai Luoyin terkejut. "Saya baru belajar beberapa hari, Kau akan membiarkanku menyetir sendiri?".
"Tidak apa-apa, coba dulu, kan ada saya yang akan menemanimu, setidaknya kalau kecelakaan akan mati bersama".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 2. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 80 - Bab 208 (Tamat) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan : 海洛因 (hǎiluòyī...