Pengumuman sedikit
Cerita ini awalnya berjudul -I'M WITH YOU- tapi karena suatu alasan, mulai part 3 ini saya ganti jadi NATTALOVA
Cuma ganti judul, selain itu tetap sama 😉Happy reading.... 💕
*****
"Niioooll! Kenapa lo nggak..." Naya menghentikan suara dan langkahnya saat pintu kamar terbuka. Kakaknya itu sudah terlelap di bawah selimut. Kekesalan Naya mendadak menguap, apalagi merasakan tubuh Niol masih panas.
"Untung lagi sakit, kalau enggak udah gue bejek-bejek lo." Naya membenarkan selimut Niol kemudian mengambil koper-koper untuk membereskan barang-barangnya sendiri dan juga milik kakaknya.
Hal paling Naya benci saat liburan itu packing. Selain kegiatan yang melelahkan, packing juga menandakan liburannya akan berakhir dan kembali kerutinitas. Ditambah sekarang Niol sakit, mau tidak mau Naya harus bekerja sendirian. Tidak mungkin kan dia memaksa Niol membantu. Biarlah kakaknya itu istirahat biar besok kembali sehat dan siap buat perjalanan pulang.
Mama calling....
Naya mengambil ponselnya yang tergeletak tidak jauh dari tangan Niol. Kalau salah satu dari mereka sedang sakit seperti ini, Lintang memang akan lebih sering menelfon. Dan pasti tadi Niol sudah cerita tentang sakitnya. Heuh, dasar anak mama.
"Halo Ma."
"Kamu udah balik ke kamar kak? Terus abang gimana, katanya sakit? Nggak parah kan sakitnya? Tadi waktu nelfon, ada tamu papa yang datang makanya kepotong." Naya menggaruk pelipisnya, ibunya itu biasanya tidak secerewet ini. Tapi kalau ada anaknya yang sakit pasti level cerewetnya akan meroket berlipat-lipat.
"Pasti tadi Niol lebay banget ngeluh ke mamanya, dia cuma demam biasa Ma. Sekarang juga udah lupa dunia tuh, molor sampai nganga mulutnya." Naya menekan dagu kakaknya agar menutup mulut. Tapi tangan jahilnya naik keatas, menutup hidung Niol beberapa saat sampai kakaknya itu susah bernafas.
"Ckk.... aaaakkhhhh! Jangan ganggu gue Nay!" Tanpa membuka mata, Niol menghempaskan tangan Naya lalu menutup rapat tubuhnya dengan selimut, membuat adiknya itu terkekeh.
"Abang kenapa kak?"
"Nggak papa Ma, biasa ngigau."
"Tapi sebelum tidur abang udah minum obat kan?" Naya melihat piring makanan di meja tinggal setengah, obat yang dia berikan juga sudah terbuka satu.
"Udah, makanya sekarang dia teler begini. Mama juga nggak usah terlalu khawatir, anak sulung mama ini sebentar lagi pasti sembuh kok."
"Mana mungkin mama nggak khawatir kalau anak mama ada yang sakit. Jagain abang ya kak selama dia sakit, kurang-kurangin ribut-ribut masalah yang nggak penting kalau lagi sakit gini. Kalian berdua hidup jauh dari mama papa jadi harus saling menjaga." Naya kembali terkekeh. Kedua orang tuanya memang sudah hafal dengan tabiat mereka yang suka ribut.
"Berarti kalau udah sembuh boleh ribut-ribut lagi dong Ma?"
"Kamu ini kayak papa kalau dibilangin ada aja jawabannya." Naya akhirnya tertawa.
"Papa sama mama lagi apa sekarang? Pasti lagi nonton talkshow atau sinetron, iya kan?" Waktu Indonesia memang sudah malam dan Naya tau kebiasaan orang tuanya itu. Setelah makan malam biasanya mereka duduk manis di ruang keluarga sambil menonton acara TV dan menikmati cemilan buatan Lintang. Entah sinetron, kuis atau acara talkshow.
"Enggak. Papa masih ada tamu di ruang kerjanya, kalau mama lagi nemenin adek kamu belajar karena besok ada ulangan." Senyum Naya redup perlahan berganti senyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATTALOVA
RomanceBersenang-senang menikmati masa muda adalah prinsip dari seorang Kanaya Lovandra saat ini Memikirkan masa depan sepertinya belum masuk agenda pribadinya Bagi gadis 22 tahun itu kuliah menjadi nomor kesekian Waktunya lebih banyak untuk main-main, pac...