Nattalova - 8

2.3K 157 73
                                    

"Nay." Naya mengangkat kepala mendengar suara Natta, tapi tidak ada siapa-siapa. Hanya ada mobil sport warna merah berhenti di depannya dengan kaca sebelah kiri terbuka setengah. Perasaan gue lagi nggak mikirin Natta, tapi kenapa suara seksinya terngiang-ngiang di telinga?

"Kanaya." Naya yang masih celingukan menoleh kearah mobil, pintu sebelah kanan terbuka memunculkan tubuh tinggi Natta.

"Natta?" Tangan kiri Natta menyentuh body mobil sementara tangan lainnya melepaskan kacamata hitam sebelum menatap Naya.

"Ayo." Naya yang beberapa detik sebelumnya tercengang akhirnya terkesiap. Ia segera mengembalikan kursi plastik ke penjual bakso kemudian berjalan cepat memutar mendekati Natta, sambil sesekali melirik mobil merah pabrikan Jerman itu.

"Ta, ka... kamu pakai mobil siapa?"

"Mobil aku." Mata Naya melebar seketika.

"Hah?! Kok... kok bisa? Bukannya kemarin kamu pakai motor?"

"Itu motor Alex."

"Tapi Alex kan waktu itu udah bawa mobil? Gimana dia bisa bawa motor juga ke kantor?"

"Itu mobil aku juga, Alex pinjam buat dipakai mudik."

"HAH?!" Naya semakin tercengang membulatkan mata tak percaya, sedangkan Natta hanya menatapnya tanpa ekspresi alias lempeng. Mungkin ekspresi Naya saat ini sangat memalukan, tapi mana Naya peduli, dia benar-benar terkejut dengan apa yang terlihat sekarang.

"Ayo masuk, udah sore."

Naya berjalan pelan memutari mobil menuju pintu penumpang, pikirannya masih dipenuhi berbagai pertanyaan tentang Natta. Pelan-pelan Naya membuka pintu mobil lalu melihat semua isi interior yang tak kalah mewah dengan bagian eksterior.

Diam-diam satu tangan Naya meraba bagian interior, mungkin kalau Natta melihat dia akan menganggap Naya ini norak. Tapi Naya seperti itu bukan karena dia tidak pernah naik mobil sport mewah, Naya pernah kok, sering malah. Selain mobil orang tuanya yang sekarang sudah dijual, dulu Niol juga pakai mobil sport waktu kuliah, kado dari kakeknya – Surya. Tapi saat mulai bekerja di Jakarta mobilnya ditinggal di Bali karena mereka tinggal di apartemen, tidak nyaman rasanya kalau satu orang mempunyai mobil lebih dari satu.

Naya memperhatikan Natta yang sedang menyetir, tetap terlihat keren saat tangan kokoh itu memegang tongkat perseneling dan setir. Tapi Naya masih bingung, siapa Natta sebenarnya? Apa mungkin seorang staff bisa memiliki dua kendaraan mewah serta jalan-jalan ke London? Atau jangan-jangan benar kalau Natta mempunyai semua ini dari hasil korupsi? Tapi setahu Naya tanda tangan seorang staff itu belum laku, jadi mana bisa Natta korupsi? Terus dari mana dong?

Naya menggaruk kepalanya sendiri karena pusing memikirkan kekayaan Natta, sesekali gadis itu melirik Natta yang betah terdiam. Kemungkinan yang paling mungkin kayaknya Natta abis menang hadiah yang ada di tutup botol minuman atau gosok-gosok berhadiah di minuman kemasan gelas deh. Tapi di iklan-iklan TV perasaan hadiah mobilnya mobil biasa, kalaupun hadiah uang juga nggak sampai milyaran, sedangkan mobil ini aja udah mahal, belum lagi mobil yang waktu itu dipakai Alex? Terus sebenarnya Natta dapat duit dari mana buat beli ini semua?

"Aaarrgghh.... Tau ah, pusing!" Natta sedikit tersentak kemudian menoleh sebentar mendengar keluhan Naya yang diakhiri dengan mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Kenapa Nay, kamu pusing?"

"Hah! Eng.. enggak kok. Ini... Naya cuma... apa namanya..." Duh kelakuan mulut selalu nyusahin gue.

"Ini tadi Naya lagi mikir dimana nyimpen permen karet yang tadi Naya beli ya, soalnya pengen ngunyah, sepi banget nih mulut." Disaat mulut bikin ribet karena kebocorannya, otak Naya ternyata masih bisa diandalkan untuk memberinya ide cemerlang disaat genting.

NATTALOVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang