Selamat malam...
Semoga masih ingat dengan cerita ini heheheeMumpung masih bulan Syawal, sebelumnya saya mau minta maaf lahir batin buat semua pembaca...
Minal aidin wal faidzin...
Maaf kalau ada salah kata, update nya lama atau salah yang lain....Ya udah, sekian aja basa basinya... wkwkwkwk
Selamat membaca semua...
Semoga suka....**************
**************"Tolong pegangin sebentar ya, Naya kebelet pipis." Natta menerima satu kantong makanan yang belum lama mereka beli setiba di bandara Ngurah Rai.
"Kamu ini, nanti di pesawat dapet makanan tapi masih aja beli."
"Buat ganjel perut, Naya laper banget." Natta mengacak-acak rambut istrinya sebentar lalu menyuruhnya masuk, sementara ia memilih menunggu sambil bersandar pada dinding tak jauh dari pintu toilet wanita.
Naya membuang nafas lega setelah tujuannya tuntas. Ia merapikan penampilannya sebentar didepan cermin wastafel, membenarkan posisi syal merah muda yang mengalung di leher. Setelahnya Naya keluar toilet, keningnya mengerut karena tidak menemukan Natta disana.
"Laki gue kemana?" Naya mencari kesekitar, sesekali memanggil Natta.
"Ta... Natta... Kamu dim..." Langkah Naya terhenti melihat Natta sedang melipat kakinya didepan seorang gadis kecil berambut pirang didekat kursi tunggu, usianya sekitar 5 tahunan.
"Ditangan kamu kan udah ada burger, jangan nangis lagi ya. Sini kakak bantu ikat tali sepatunya." Natta duduk dikursi, memangku bocah itu lalu mengusap air matanya sebelum mengikat tali sepatunya.
"Makasih ya, Mas. Anak saya dari tadi pengen burger tapi antrenya panjang banget, saya nggak bisa karena adiknya nggak bisa diem." Ucap seorang wanita yang sedang menahan tangan anak laki-laki yang merengek setiap kali ibunya duduk. Sepertinya anak itu baru bisa berjalan makanya bawaannya pengen jalan terus.
"Nggak papa, bu. Kebetulan saya masih kenyang. Hei, nama kamu siapa, anak cantik?" tanya Natta sambil merapikan baju bocah yang masih duduk dipangkuannya.
"Catherine, mommy and daddy call me Cathy. He is Kenneth, my little brother. What is your name, kakak ganteng?" Natta terperangah dengan kemampuan bahasa anak itu.
"Ayahnya orang Aussie, jadi campur-campur bahasanya." Terang wanita yang menenangkan anak lelakinya yang kembali merengek.
Natta mengangguk mengerti, mengusap rambut pirang yang diikat dua.
"Nama kakak Nattaya, kamu bisa memanggilku Natta.""Natta? seperti nama makanan when buka puasa." Natta mengerutkan kening.
"Cath..." panggil ibunya sambil menggeleng, menegurnya karena kurang sopan.
"Oh maksud kamu natta de coco? Buat campuran sirup?" terka Natta menahan tawanya.
"Yes. Itu." Sahut gadis itu cepat, membuat Natta tertawa.
Dari jarak beberapa meter Naya masih memperhatikan interaksi Natta dengan Cathy, seperti mengusap mayonnaise yang belepotan disekitar bibirnya setelah melahap burger. Natta terlihat menyukai anak-anak, bahkan sesekali dia dan Cathy kompak menggoda Kenneth yang jalannya masih oleng.
Naya terkesiap saat Natta memanggil. Akhirnya ia ikut bergabung, berkenalan dengan Cathy dan keluarganya. Dengan pancingan beberapa permen, kedua anak itu juga langsung akrab dengan Naya.
Tak lama panggilan penerbangan ke Australia terdengar, ibunya Cathy langsung mengajak anaknya berhenti bermain.
"Nice to meet you, kakak ganteng dan kakak cantik." Pamit Cathy memeluk Naya dan Natta bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATTALOVA
RomanceBersenang-senang menikmati masa muda adalah prinsip dari seorang Kanaya Lovandra saat ini Memikirkan masa depan sepertinya belum masuk agenda pribadinya Bagi gadis 22 tahun itu kuliah menjadi nomor kesekian Waktunya lebih banyak untuk main-main, pac...