Halo semuaaa....
Mon maap baru bisa update sekarang...
Kemarin-kemarin aku sempet sakit, abis sakit langsung nge-blank nggak bisa nulis...
Ini baru nemu wangsitnya kemarin wkwkwkkSemoga kalian masih ingat dengan cerita ini...
Dan selamat membaca....***************
Naya melenguh, memegang tengkuknya yang terasa sakit. Setelah matanya terbuka sempurna, dia tersadar sudah ketiduran di sofa.
Semalam setelah berjam-jam mengerjakan skripsi bersama Natta, Naya memang sengaja menonton TV sebentar sambil menikmati buah-buahan sebelum tidur. Niol yang sudah tidur lebih awal sejak Natta belum pulang sudah pasti tidak mengetahui kalau adiknya ketiduran di sofa.
Naya sendiri masih bingung kenapa sejak kepulangannya dari Jepang Natta semangat sekali membantu mengerjakan skripsi. Sudah tiga hari ini setiap pulang kerja cowok itu datang ke apartemen dan akan pulang sekitar jam 9 malam.
Naya bukannya tidak suka, justru suka banget. Tapi aneh aja disaat kebanyakan orang sibuk menyiapkan liburan akhir tahun yang tinggal sebentar lagi, Natta malah sibuk membantu Naya.
Padahal Naya sedang malas dan memutuskan serius mengurus skripsi nanti awal tahun dengan harapan setelah liburan pikirannya akan lebih fresh, tapi dengan sikap Natta yang begitu mau tidak mau Naya juga harus bekerja. Tidak lucu kan Naya yang punya kerjaan tapi dia diam nggak ngapa-ngapain.Naya melihat ponsel yang terjatuh ke karpet, masih jam 1.15 pagi. Sebelum membereskan laptop dan buku-buku lalu melanjutkan tidur di kamar, Naya mematikan TV lalu beranjak mengambil air minum di dapur untuk mengaliri tenggorokannya yang kering.
Baru saja pintu kulkas tertutup, Naya mendengar suara ketukan pintu. Gadis itu menajamkan pendengaran seraya meninggalkan dapur untuk memastikan apakah ketukan itu berasal dari pintu unitnya?
Dan benar, suara itu semakin terdengar saat Naya mendekati pintu. Bahkan kali ini diikuti suara perempuan yang kedengarannya sedang minta bantuan.
Naya melihat dari lubang kecil, memastikan pintunya diketuk seseorang, bukan makhluk halus yang iseng menganggu.Seorang wanita paruh baya yang sedikit menjauh dari pintu terlihat. Naya menyempatkan melirik ke bawah, ternyata kakinya menapak lantai. Berarti dia bukan setan.
Akhirnya Naya memberanikan diri membuka pintu.Mendengar suara pintu terbuka, wanita itu menunda langkah.
"Ternyata keberuntungan sedang berpihak padaku." Katanya dengan wajah penuh kelegaan.
"Maaf sebelumnya sudah mengganggu. Tapi apa saya bisa minta tolong? Saya tidak tau lagi harus minta bantuan siapa, beberapa unit sudah saya ketuk tapi tidak ada yang keluar.""Em... minta tolong apa ya, Bu...?" Wanita itu langsung mengulurkan tangannya.
"Merry. Panggil saja tante Merry."
Naya hanya memandangi tangan dan wajah wanita itu bergantian dengan tatapan penuh waspada. Bukan apa-apa, ini tengah malam cui dan tiba-tiba ada wanita seusia ibunya dengan penampilan cantik minta bantuan? Bisa saja kan wanita ini suruhan mafia yang sedang menyamar lalu menculiknya? Atau dia sedang ribut dengan suaminya yang kasar lalu meminta Naya untuk memberikan tempat sembunyi. Kalau sampai ketahuan Naya juga yang bakal kena dong.
"Apa tante terlihat aneh sampai kamu tidak mau berjabat tangan?" Naya terkesiap dari pikiran liarnya.
"Eh..." Naya juga masih melihat wajah penuh harap dari wanita bernama Merry itu. Tanpa pikir panjang Naya langsung menjabat tangannya.
"Maaf. Saya sudah membuat tangan tante pegal." katanya sambil menyengir.
"Nama saya Kanaya. Omong-omong tengah malam begini tante mau minta tolong apa?" Melihat senyum sendu wanita itu Naya langsung mengurangi kecurigaan, dia membayangkan jika ibunya ada di posisi Merry, pasti sangat kasihan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATTALOVA
RomanceBersenang-senang menikmati masa muda adalah prinsip dari seorang Kanaya Lovandra saat ini Memikirkan masa depan sepertinya belum masuk agenda pribadinya Bagi gadis 22 tahun itu kuliah menjadi nomor kesekian Waktunya lebih banyak untuk main-main, pac...